Selasa, 11 Desember 2012

Sang Bidadari

Aku terpana dalam diam, sebagaimana ia yang telah hadir dan menghilang
Malam itu begitu terang, sedang aku masih terbawa dalam bayang-bayang
Arti kehadiran itu senantiasa jelas dan menerawang
Mengisahkan tentang perjalanan anak manusia dalam lintasan mimpi yang melenakan
Aku kembali terpapa dalam harap, lantunan dzikir pun mengalun lembut dalam munajat
Aku kembali terdiam dalam tawa, menelisik setiap degup jantung atas nikmat-Nya yang tak terkira
Aku hanya kembali menyapanya dalam diam, bersama sentuhan kasih yang tak berasa
Tatap matanya hanya menelisik sekujur aliran darahku, namun aku hanya bisa diam

Raut wajahnya mengisahkan rindu dan penantian
Kata-katanya menusuk arti penting sebuah kehidupan
Perjalanan hidupnya adalah kisah yang perlu dipahami
Kecintaannya pada Tuhan adalah sebuah ilmu yang patut diteladani
Ia sama seperti kebanyakan yang lain, kecuali ilmu dan amalnya
Ia sama seperti keadaan yang lain, kecuali rupa dan sikapnya
Ia mencintai Tuhan dan Rasul-Nya, ia mencintai kedua orang tuanya
Ia menyayangi adik-adiknya, ia pun sangat bersahabat dengan lingkungannya

Aku hanya mampu terpana dalam diamnya, menelisik setiap tatap mata sayu yang ia pancarkan
Tidak ada keraguan, namun penuh kebisuan
Tiada kebahagiaan, namun penuh akan mimpi dan harapan
Ia hanya mampu menatapku yang menghadap langit, aku pun hanya menyapanya yang duduk beralaskan rumput yang menghijau
Ia hanya memantik senyum saat kata-kata selesai terucap, dan aku hanya mengangguk cinta setelah suara itu terdengar
Aku dan dia berada dalam alam keterbatasan, melantunkan nada-nada syahdu seakan telah terikat dalam iman
Aku dan dia memantik rindu dalam kecerahan, seakan aku dan dia semakin mendekat dalam wangi surga-Nya

Aku dan dia tiadalah nyata, kecuali mimpi dan cita-cita
Aku dan dia tiadalah berupa, kecuali iman dan cintanya
Aku dan dia memang selalu hadir
Aku dan dia senantiasa menggenggam rindu
Aku dan dia selalu tertawa dalam pilu
Aku dan terkadang menangis dalam suka
Aku dan dia yang dipersatukan dalam iman
Aku dan dia yang menatap masa depan iman menuju jannah-Nya

Ya, aku dan dia...
Aku bersama bidadari yang Dia janjikan, merengkuh setiap detik waktu yang telah terlewat


#Alunan Nada Mimpi Yang Menelisik Kala Sepertiga Malam Itu Tiba... Ya Rabb Sampaikanlah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar