Selasa, 11 Desember 2012

Dia... Ataukah Dia.. Ataukah Dia Yang Lainnya

Hingga telah sampai pada waktuku untuk beranjak, menerawang setiap setiap detik langkah yang pergi menjauh. Aku masih dalam jiwa yang merindu Tuhan, mengharapkan Dia seanantiasa memberikan kekuatan yang tak berperi agar tegar dalam langkahku. Seringkali kuterisak dalam gelak tawa yang berlalu, menyisakan setiap denting duka yang entah mengapa ini terjadi. Munajatku hanya agar pundak ini begitu kuat memikul beban serta amanah yang Dia berikan. Aku pun memastikan bahwa jiwa yang terus kujaga agar tenang ini berada dalam jalur cahaya yang penuh iman.

Hingga pada akhirnya, waktu itu telah datang dan kembali berlalu. Aku masih ada seperti yang sekarang, melewati segenap ruang waktu dan terus berjalan. Hingga pada akhirnya, aku terus berada dalam keadaan yang kucoba bersinar cerah. Beningnya hati karena iman memang tiada duanya, aku terus melangkah meski cukup banyak ketiadaan daripadaku. Aku terus melayang dalam lintasa pikiran, berharap cinta itu bersemayam dalam ruang iman di hatiku.

Hingga suatu saat aku terbawa dalam ruang mimpi yang bertepi. Langkah kakimu perlahan melewati setiap padang rumput hingga kutemukan banyak sosok sahabat yang memberi nasihat. Mereka nyata, namun diriku hanya berhalusinasi dalam alam mimpi. Suara itu... nasihat itu... tepukan bahu itu... senyuman manis itu... seakan nyata dan hatiku senantiasa berbunga dalam iman. Aku terus terbawa dalam langkah tegap, hingga suatu ketika kumenatap sebuah pohon beras di ujung jalan. Pohon yang mengisahkan tentang arti kehidupan dan perjalanan iman dalam mengarunginya. Pohon besar dimana bertahta gadis yang sampai saat ini tak kuketahui asal dan maksud tujuannya.

Hingga pada suatu ketika... aku hanya mampu meraih bayang-bayang semu, ia tak bisa kusentuh saat ini. Dan pada suatu waktu nanti... ah... waktu itu belum tiba, entah siapa sosok gadis yang Tuhan tunjukkan padaku, gadis berjilbab panjang warna putih. gadis berwajah manis yang tak kuingat namanya saat itu, namun begitu nyata dalam kehidupanku. Akankah ia...?

Aku tak banyak berharap... hingga pada waktunya... dia... atau mungkin dia... atau mungkin dia... dan yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar