Oh ya...? kusampaikan salam hangat penuh cinta untuk sahabat, dan dengan Basmallah aku memulai merangkai kata terbaik yang bisa diberikan. Sudah berapa lama kita hidup (berapa tahun lah... ^_^)? Dan sudah sejauh mana kita melangkah dalam mendalami makna hidup? Disini tidak ada yang mengajari... hanya memberikan sedikit nasihat terutama pada diri pribadi. Karena terkadang diri terlalu lemah dalam menghadapi kenyataan hidup, diri ini terlalu lemah dalam menghadapi berbagai problematika... baik dalam diri maupun umat kebanyakan. Barangkali #Prophetic Learning menjadi sarana bagi kita semua agar menjadi 'Generasi Pembelajar' yang juga 'Pilar Kebangkitan Umat'.
Menilik sejarah Nabi SAW, maka akan terbayang di pikiran kita bagaimana mulianya tutur kata lagi sikap. Ya... beliau yang dijuluki Al-Amin menjadi sosok yang diteladani sejak belum diutus menjadi Rasul hingga akhirnya Islam terjaga sampai sekarang. Kita akan melintasi dimensi kebaikan demi kebaikan yang mengalahkan serangkaian kejahatan, dan beliaulah (nabi SAW)... yang mengajarkan pada sahabat serta umatnya tentang arti penting sebuah kehidupan. Dan arti penting kehidupan bagi kita (menurut beliau SAW) adalah bagaimana kita memanfaatkan waktu kita. Dan secerdas-cerdasnya manusia adalah mereka yang mengingat mati dan mempersiapkan kematiannya (Al-Hadist). Dan... mempersiapkan kematian akan sangat berkaitan dengan manajemen waktu kita. Bagaimana kita menggunakan waktu sepanjang 24 jam dalam sehari serta menghadirkan Allah didalamnya.
Suatu saat kita mungkin akan jauh dari tempat-tempat yang dipenuhi kebaikan, majelis dzikir dan ilmu, tempat-tempat yang jauh dari kesyirikan. Dan... suatu saat pula kita akan berada di lokasi yang sangat jauh dari kebaikan, penuh dengan asap rokok, senda gurau yang melenakan, pun juga... maksiat-maksiat yang hampir-hampir menjerumuskan serta menghapus kebaikan demi kebaikan yang kita kerjakan. Tidak mudah kawan... tidak mudah... dan hal termudah bagi kita adalah menjaga diri kita sembari memunculkan banyak kebaikan di tengah keburukan yang selalu hadir. Tidak mudah kawan... hidup tenang di lingkungan yang mereka menyepelekan shalat, sementara diri ini berupaya keras untuk menjaga amalan yaumi. Tidak mudah... tapi kita masih bisa menjaga diri kita dengan ibadah serta do'a. Tengok bagaimana Rasul berupaya dalam kesempitan, dan perjuangan beliau ditemani Khadijah ra... serta dukungan Abu Bakar, Ali, Darul Arqam sebagai tempat pertemuan... beliau pun menghadapi kesempitan hingga ruang gerak dakwah beliau bersama para sahabat dibatasi. Dan itu adalah rangkaian awal perjalanan dakwah Islam dengan membawa panji-panji A-Qur'an.
Lantas bagaimana dengan kita...? Dakwah itu tak semudah membalikkan kedua telapak tangan... dakwah itu sejalan dengan kualitas dan kuantitas amalan yaumi kita. Bagaimana orang yang diseru atau minimalnya dicontohkan mau mengikuti kita... sementara diri sendiri pun masih acak-adut dalam kelola waktu agar senantiasa dekat dengan Allah...??? Bilamana pertolongan Allah yang dekat itu...? Bilamana... sementara waktu kita habis hanya karena 'nikmat pekerjaan' atau 'majelis ilmu' atau 'agenda-agenda dakwah lainnya' dan kita... mengurangi waktu bermunajat pada-Nya. Berdua... dalam mihrab yang penuh cinta... dalam ruang kosong yang penuh berkah... waktu yang tidak hanya ada pada saat sepertiga malam kawan meskipun itu adalah sebaik-baik waktu dalam sehari. Dimana kita meletakkan pagi, siang, sore dan malam...??? Dan apakah Allah... senantiasa hadir dalam segenap aktivitas kita. Kita memang sedang berdakwah kawan... tapi tempatkan Allah pada tempat tertinggi... bukan ucapan ataupun pemikiran kita...!!! Diterima atau tidaknya dakwah kita mutlak urusan Allah... bukan karena kita. Tengok pula paman nabi SAW. Abu Thalib... Islamkah beliau saat akhir hayatnya...??? tidak... tidak... tapi kita pikirkan... bagaimana paman nabi SAW melindungi beliau SAW dan juga dakwahnya, rela menahan kelaparan bersama Bani Hasyim hanya untuk melindungi Muhammad SAW dari tangan-tangan Kafir Quraisy.
Prophetic Learning... suatu sarana memandang masa depan kita yang sudah Allah persiapkan, kita belajar dari masa lalu... kita menguatkan diri dari perjalanan atas setiap tutur kata dan sikap Nabi SAW. Dan kita... masa depan kita... bisa dikatakan terlalu cerah... Oh... barangkali kegelapan hati telah menutup pintu-pintu kebaikan yang sebenarnya membangkitkan energi positif yang telah Allah siapkan jauh sebelum kita lahir ke dunia. Apakah itu...??? AKAL... Ya... AKAL...!!!
Akal yang selalu berpedoman pada petunjuk Allah, akal yang senantiasa memikirkan tanda-tanda kebesaran-Nya lewat segala ciptaan-Nya... akal yang senantiasa menghadirkan-Nya bersama segenap aktivitas. Akal yang membimbing kita menjauhi kesombongan... Akal yang membuat lisan kita banyak berkata 'Semua Karena Allah...,'... lisan yang penuh dengan dzikir... karena AKAL kita... jadi wajar... apabila masa depan kita terlalu cerah... karena kita menggunakan AKAL yang membimbing untuk masuk surga... bukankah itu cita-cita terbesar anak manusia??? Bukankah itu kenikmatan tertinggi yang Allah ciptakan untuk kita...???
Lantas apa yang membuat kita ragu...? Mengapa terkadang kita menjadi Tuhan atas segala aktivitas yang dikerjakan, bukankah Allah menciptakan kita sebagai manusia...? Mengapa terkadang kita sendiri yang 'mengerdilkan' fungsi akal hanya karena berbagai tantangan atau ujian yang Allah berikan kepada kita... kita memang lemah... YA... tapi bukan begitu 'Bagi Pemilik Masa Depan Yang Terlalu Cerah'... kekuatan iman yang mendorong pribadi agar tetap tegar dengan lingkungan yang jauh dari Allah, kekuatan iman... yang membawa pribadi lebih banyak menangis ketika diberikan kebahagiaan... kekuatan iman... yang membimbing hati agar tawakkal ketika susah melanda. kekuatan iman... yang menjaga diri agar selalu dekat dengan-Nya dalam kondisi apapun.
Masa Depan Kita Terlalu Cerah... Ya... apabila kita menggunakan konsep AKAL yang selalu bersandar pada Al-Qur'an dan Sunnah, serta Ijma'... pendapat para ulama... terbebas dari Taqlid, menjauhi SYIRIK... membuang jauh KESOMBONGAN yang membuat 'SURGA' tempat yang Allah janjikan bagi hamba-Nya yang beriman serta beramal sholeh 'MENOLAK" kehadiran kita!!!
#Prophetic Learning
Tidak ada komentar:
Posting Komentar