Selasa, 22 Maret 2016

Inilah Kehidupan

Semua cara-Nya dalam mendidik para 'abid agar peka dengan tanda-tanda kebesaran-Nya tidak sama. Ada yang diuji lalu diberikan kesenangan karena ia mampu mempertahankan keimanan serta kedekatan hubungan dengan-Nya. Ada pula yang harus melalui rangkaian panjang, pematang perjalanan kisah Nabi Ayyub as., lalu diujung ada rona kebahagiaan karena keimanan yang terjaga.

Setiap muslim diuji dengan cara-Nya yang berbeda, bahkan dengan kesenangan, agar bermuara pada kesabaran dan kesyukuran atas segala nikmat atau bahkan kesusahan yang diberikan. Alih-alih untuk menambah ilmu, bahkan sebaiknya kita mengosongkan gelas diri dari segala rasa. Lalu biarlah dengan kehendak-Nya kita menerima segala rasa dengan lapang dada, bahkan sesulit apapun, raga dan jiwa kita sudah dipersatukan karena gelas diri kita kosong dari kepercayaan kepada selain-Nya. Ini adalah cara-Nya menempa mukmin, lalu 'abid berupaya menemukan tanda-tanda kebesaran-Nya.

Apakah sulit...? Tidak... asalkan tidak mempersulit diri atau memperkeruh suasana. Bahkan, dalam perjalanan itu kita bisa dibantu dengan kehangatan ukhuwah yang saling menjaga, mengingatkan, menguatkan, meneduhkan. Ukhuwah dalam rangkaian do'a yang terus terjaga. Tapi meskipun demikian, ada saja riak-riak dari prasangka yang bermunculan. Buanglah rasa itu jauh-jauh, agar nuansa kebaikan itu terus terjaga dengan baik. Agar bisikan syaithan tak merusak hangatnya kebersamaan yang ada.

Lalu nikmatilah apa yang sedang Allah berikan kepada kita, apapun itu rasanya, karena bersama segenap pemberian-Nya kita hidup di dunia hingga kematian tiba.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (Ali Imran : 190-191)

"Apakah manusia mengira mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji?" (Al Ankabut : 2)

Maka, bersiap dirilah agar tidak gagal dalam merencanakan yang kelak membuahkan merencanakan kegagalan.

#SarapanPagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar