Kita memang tak pernah tahu sampai kapan kita harus berjuang, menjaga teroptimalkannya ikhtiar serta tetap optimis tentang hasil yang baik. Ya, kita belum bisa memastikannya.
Tapi Allah selalu memberikan kepastian bahwa apa yang kita perjuangkan tidaklah sia-sia. Ikhtiar kita bisa menjadi amal shaleh apabila diniatkan dengan baik dan melibatkan-Nya dalam langkah dan keputusan diambil. Ya, Allah tidak akan menyia-nyiakan upaya yang dilakukan hamba-Nya.
Kalaupun tak sesuai dengan keinginan, Allah sudah persiapkan ganti yang lebih baik bagi mereka yang ridha. Ya, bagi mereka yang menerima keputusan-Nya. Dan juga ikhtiar kita bernilai ibadah di sisi-Nya, dengan syarat yang terpenuhi, Insya Allah.
Lalu iringilah ikhtiar kita dengan do'a dan keyakinan. Petunjuk dari-Nya kadang memerlukan kepekaan kita setelah menjaga kontinuitas amal.
Maka apabila hasil ikhtiar kita sesuai keinginan, iringilah dengan tidak hanya syukur, tapi terus jaga kontinuitas amal2 saleh yang pernah dikerjakan sepanjang jalan ikhtiar. Karena ujian-Nya yang baru segera dimulai.
Jadikanlah dua kendaraan, sabar dan syukur, sebagai teman perjalanan hidup kita.
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman' dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut : 2-3)
"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan yang saling mengingatkan dalam kebenaran dan saling mengingatkan dalam kesabaran." (Al-'Ashr : 1-3)
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih." (Ibrahim : 7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar