Aku menyapanya dalam diam,
sementara diriku pun entah ada di belahan bumi sebelah mana
Aku berjalan dalam tanya,
menyeringai setiap helaan nafas yang membawa tanda tanya
Aku terdiam kembali dalam langkah
senja, mentari pun tertawa dalam samar-samar
Lamat-lamat kekuatan hati pun
menurun dalam raga
Jiwa ini terlalu kuat dalam
terjangan badai angin
Badan ini terlalu rapuh melewati jalanan
semak yang membawa duri
Tertatih dalam tanya, terlamun
dalam suka yang terlampau hampa
Aku
terlalu lama dalam sepi, terbawa suka dalam tanya
Kembali
menyapa tanya lewat hembusan angin
Aku
kembali berjalan dalam terik siang, menikmati kesejukan rembulan di dalam hati
Aku
membawa jiwanya terbang, menerangi setiap hari dalam cinta atas-Nya
Aku menerima
jiwanya terbang, menerawang angkasa yang selalu membawa keindahan senja
Aku mencintai
cinta yang diam, membiarkan angin itu menyajikan suka dalam keindahan tanda
tanya
Meskipun aku terlalu
lama dalam suka, renungan hati ini terlalu senja membawa tanda tanya
Aku tak tahu
akan hadirnya yang indah, aku tak tahu Tuhan berkehendak apa tentang aku
dengannya
Ya... aku
hanya ingin menyapanya dalam diam, tak perlu tahu akan hadirku yang terlalu
jauh dalam indahnya hidup di belantara
Melewati masa-masa yang cukup
sulit memang indah
Terlalu kuat raga ini menahan
pilu, meskipun rasa rindu itu menyeruak dalam dada
Aku mengantarkan jiwanya yang
terkadang melayang, meskipun aku tak tahu ia akan terbang kemana
Aku hanya lelaki pilihan Tuhan
yang tak tahu akan membawanya kemana, meskipun surga itu adalah tempat yang Dia
janjikan untuk kita berdua
Aku hanya ingin membawa kedalam
ilmu, aku hanya ingin mencintainya dalam kepahaman dan saling pengertian...
Aku hanya ingin bersamanya dalam
iman, meskipun ragaku terlalu sering jauh darinya
Aku hanya ingin terus menyapa
hatinya, meskipun jiwa ini sering terbang melayang dalam sepertiga malam-Nya
yang begitu indah
Aku hanya ingin bersama dengan
dalam cinta Tuhan yang tak berperi... hanya itu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar