Judul : Zionis dan Syiah bersatu Hantam Islam
Penulis : Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi
Penerbit : Ar-Rahmah Publishing
Tahun Terbit : 2013 (Cet. I)
Tempat Terbit : Tangerang, Banten
Tebal : 426 Halaman
POKOK-POKOK ISI BUKU :
“Selama
ini opini berhembus bahwa Syiah dan Zionis adalah dua kelompok yang saling
bertikai. Namun buku ini memberi perspektif baru dalam melihat fakta yang
sebenarnya bahwa pada satu titik mereka dapat bersama melawan umat Islam.
Selain itu, buku ini sangat menarik karena mengetengahkan data-data mutakhir
terkait upaya Zionisme menyongsong akhir zaman. Umat Islam harus membacanya.”
(Dr. Adhyaksa Dault – Mantan Menpora RI)
Buku ini menguraikan romantisme hubungan
antara Zionis dengan Syiah, yang selama ini tertutup oleh media-media sekuler
pendukung Liberalisme. Konflik-konflik antara umat Islam dengan Syiah sejatinya
berawal dari infiltrasi Yahudi yang kini menancapkan hegemoninya sebagai
penguasa bumi melalui tangan-tangan negara besar lain semisal Amerika Serikat
dan Inggris. Negara terakhir menjadi ‘pengimpor’ para Yahudi ke bumi Palestina,
Al Quds, medio 1947 sampai 1950 menjadi masa-masa tragis bagi kehidupan Muslim
yang hidup damai dan berdampingan dengan Nasrani sejak ditaklukkannya
Jerussalem oleh Salahudin Al-Ayubi. Negara Iran yang gembar-gembor melalui
Ahmadinejad yang mengatakan hendak menghapuskan peta Israel ternyata hanya
isapan jempol belaka. Iran sejatinya adalah negara dengan mayoritas Syiah
terbesar, tentunya dengan persentase masjid bagi Sunni paling kecil. Isu bahwa
muslim Sunni hidup damai di Iran adalah kebohongan, justru mereka sangat
tertekan dibawah pemerintahan Syiah. 18 Sinagog tegak berdiri di Teheran,
sementara tak satupun masjid Sunni berdiri serta mengumandangkan adzan. Kaum
Sunni terbelenggu dalam urusan ibadah shalat berjamaah, diantara mereka ada
yang ditangkap karena melaksanakan shalat berjamaah di rumah yang di dalamnya
sengaja dibuat mushala kecil. Na’udzubillah.
Kamp pengungsian Shabra dan Shatilla di
Libanon tahun 1982 menjadi salah satu saksi tragedi berdarah bagi muslim
Palestina, dimana secara brutal pasukan Syiah Libanon menembaki seluruh
pengungsi, anak-anak, wanita, laki-laki, tua-muda tidak ada yang luput dari
tragedi berdarah sekaligus harmonisasi Zionis memanfaatkan tangan-tangan Syiah
untuk menghabisi nyawa muslim. Belum lagi hingga saat ini dukungan Israel atas
Basyar Asad di Suriah tetap mengalir karena mereka takut apabila Mujahidin yang
menjadi pemenang serta mendirikan Daulah Islamiyah menjadi musuh kedua setelah
mereka tak mampu menaklukan Hamas di Palestina. Dan Syiah pula, dari Iran, yang
membantu pasukan Amerika membombardir instalasi nuklir di Irak era rezim Saddam
Hussein hingga akhirnya negara tersebut menjadi boneka AS melalui tangan Syiah.
Herannya, tidak semua muslim mau mencari, menelaah serta menyadari bahwa fakta
sebenarnya tak hanya ingin menguasai minyak serta sumber daya lain di Irak.
Tapi juga memperluas jaringan Syiah yang sejak awal dibuat untuk menghancurkan
umat Islam dari dalam.
Dalam buku ini juga penulis menyampaikan
beberapa artikel mengenai “New World Order” serta beberapa ‘Protocol Zion’ yang
sejatinya dibentuk tidak hanya agar hanya agama Yahudi menjadi satu-satunya
agama yang dianut, tapi juga menghancurkan umat Islam yang menjadi musuh
bebuyutan Yahudi sejak lama. Para pemuda yang dibina Al-Qur’an, mencintainya,
mengamalkannya lebih jauh ditakuti karena mereka yang kelak akan memoncongkan
senapan tepat di depan wajah mereka. Para agen-agen Yahudi melalui lembaga
sosial semacam Rotary Club telah mengaburkan misi sebenarnya dari hanya menjadi
lembaga sosial dan amal. Menanamkan simbol-simbol serta tujuan bahwa Yahudi
adalah agama yang mampu hidup berdampingan dengan Islam, namun sejatinya mereka
sering membombardir pemukiman Palestina, menculik anak-anak karena takut mereka
ketika dewasa menjadi Mujahidin melawan keangkuhan Zionis.
“Percuma
kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasainya selama di dada
pemuda-pemuda Islam ini bertengger Al-Qur’an. Tugas kita sekarang adalah
mencabut Al-Qur’an di hati-hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai
mereka.” Ucap Mantan PM Inggris, Gladstone. Hendaknya menjadi perhatian
bagi segenap pemuda, karena hingga kini industri musik, minuman keras, seks
bebas, paham-paham menyimpang telah mengikis akidah dan berakibat fatal pada
menjauhnya generasi muda dari Al-Qur’an. Mereka rela mengantri tiket konser
K-Pop, atau bahkan Lady Gaga, sang Ratu Illuminati yang beruntung gagal konser
di Indonesia, ketimbang duduk di Majelis Ta’lim, mengaji, membaca buku-buku
Islam, Sejarah Peradaban Islam. Stone sudah benar dalam memaparkan bagaimana
menghancurkan suatu komunitas adalah bukan hanya dengan berperang, kikis habis
keyakinan mereka dengan apa yang dianut serta tanamkan kecintaan pada dunia.
KEUNGGULAN ISI BUKU :
Buku ini menjadi penyingkap tabir dari
data-data serta sumber berita yang boleh jadi fiktif tentang keterlibatan Syiah
dalam menghancurkan Islam dari dalam. Memberi pemahaman yang menyeluruh tentang
fakta-fakta yang masih bisa ditelisik lebih lanjut akan harmonisasi Zionis dan
Syiah dalam mengalahkan musuh bebuyutan keduanya, umat Islam. Disamping itu
penulis memberikan jawaban atas masalah tentang bagaimana yang harus dilakukan
umat Islam serta generasi muda saat ini, kembali kepada Al-Qur’an, disertai
beberapa cerita menarik serta menggugah kesadaran muslim akan bahaya Yahudi
serta produk-produknya hingga jangan terbutakan akan Syiah yang mengaku-ngaku
Islam.
KELEMAHAN ISI BUKU :
Diawal memang dijelaskan terkait harmonisasi,
namun pada akhirnya lebih banyak menjelaskan tentang bagaimana Yahudi serta karakteristik
hingga perkembangannya hingga saat ini. Agen-agen atau sayap Yahudi melalui
perfilm, makanan, lembaga sosial dan lainnya sehingga porsi hubungan intim
antara dua kubu (Zionis dan Syiah) hanya disingkap beberapa hal saja, Iran,
Irak, Libanon, Palestina serta Suriah. Lebih banyak berisikan data dan fakta
pergerakan Yahudi untuk menghancurkan Umat Islam melalui berbagai cara
penggerusan akidah. Tidak adanya daftar pustaka bisa menjadi kekurangan yang
cukup fatal terhadap buku non-fiksi.
SARAN-SARAN TERHADAP BUKU INI :
Sebaiknya
dicantumkan daftar pustaka, untuk menjadi referensi bagi pembaca terkait
Zionisme serta bahaya Syiah bagi generasi muslim saat ini. Mengingat persediaan
serta hasil tulisan tentang hal tersebut hanya terbatas, sementara banyak umat
Islam terbutakan serta lupa akan bahaya dari musuh yang menampakkan
taring-taringnya di depan mata melalui tirai. Tak jelas nampaknya, namun nyata
bukti kedzalimannya. Sub-bab atau judul artikel atau tulisan yang tidak relevan
dengan pembahasan sebaiknya tidak perlu dimasukkan, seperti terkait Kartini.
Termasuk sub-bab yang bisa masuk dalam satu judul sebaiknya disatukan, tidak
dipecah sehingga lebih menguraikan masalah yang lain ketimbang benang-merah
dari maksud diterbitkannya buku ini.
MANFAAT ISI BUKU :
Buku
yang sangat layak dibaca bagi segenap Muslim yang mencintai agamanya serta
membela Kalimatullah secara kaffah. Islam sudah diserang dari segala lini
kehidupan dan saatnya bagi generasi muda untuk bangkit memanfaatkan segala
sumber daya yang ada untuk membendung arus penyimpangan dari pemikiran serta
paham yang menyesatkan. Umat Islam diajak untuk kembali kepada manhaj
Al-Qur’an, suatu pedoman yang menyelamatkan kehidupan di dunia dan akhirat.
Pedoman yang membuat nyali Yahudi kecut jika harus kembali berhadapan dengan
pasukan Muslim dengan keimanan yang benar, akidah yang lurus serta mengamalkan
setiap ajaran yang dibawa Nabi SAW agar menuju keselamatan hakiki. Zionis dan
Syiah sudah bersatu untuk menghantam Islam, maka bukan waktunya lagi untuk
membicarakan perbedaan selama satu pedoman yang dipegang, Al-Qur’an dan Sunnah
Nabi SAW. Pegangan tanpa adanya distorsi serta isme-isme yang menyesatkan.
Wallahu’alam.
Oleh :
Rifki Asrul Sani, Junior Geologist PT. GeoACE Bandung. Alumni Fakultas Teknik Geologi
Universitas Padjadjaran, penulis novel A Diary Book ‘satu’ (2013, Writing
Revolution). Email : asrul.smile@gmail.com, blog : asrulsmile.blogspot.com, twitter :
asrul_sani1, fb : Abu Hudzaifah, bb : 756476c3.