Jumat, 14 September 2012

Forgive Me

Alhamdulillah aktivitas selama kuliah banyak mempertemukanku dengan Allah... menjadi seorang aktivis banyak sekali perjuangan dan juga kenangan yang tak mungkin terlupa. Halaqah... syuro... aksi, rapat-rapat, membida dan dibina, ta'lim, khutbah, ceramah ilmiah, orasi, kuliah... ah... rasanya sudah sangat banyakn perjalanan 'cinta' yang sudah Allah tunjukkan.

Menjadi mahasiswa sarat akan perubahan, perbaikan, mengejawantahkan beban moral dipundak mereka yang berusia diantara 18 sampai dengan 23 tahun. 5 tahun masa kuliah adalah benar apabila dipergunakan sebagai sara perbaikan, serta merancangkan garis masa depan yang semoga keberkahan menyertainya. Allah menunjukkan banyak hal tak terduga yang sama sekali diluar perhitungan. Kecerdasan berpikir, keakuratan memahami masalah, stabilitas emosi, kemampuan merangkul dan mempengaruhi. Ah... rasa masih kurang dan jauh dari harapanku sebagai Insan Pembelajar.

Aku lebih mengenal makna 'jatuh cinta', Ya... jatuh cinta yang semakin membuatku dekat dengan-Nya, dekat karena kuyakin Allah yang memberikan secara cuma-cuma fitrah itu. Kutahu... cinta itu pula yang berujung pada kesalahpahaman, agaknya... itu yang membuat hubungan ataupun ukhuwah diantara kita membeku sesaat. Ah... maafkan abangmu ini yang tidak pernah memahami adik-adiknya yang baik. Maafkan abang dik... kamu adalah pelita yang Allah ciptakan untuk dijaga kesuciannya. Subhanallah... kesalahpahaman itu semakin membuatku memahami Islam dan jalannya, hingga berkali-kali kuterasing dalam keramaian.

Do'aku lagi-lagi dikabulkan... subhanallah ditengah keterasingan... terkadang oase ukhuwah itu hadir dalam ketidak sengajaan diskusi dan tatap muka. Alhamdulillah... benar rupanya cahaya ukhuwah itu berpendar indah agar kita mencintai, saling rindu untuk bersua karena Allah SWT.

Alhamdulillah, menjadi aktivis adalah pilihan dalam hidupku. Aku banyak berjumpa dengan mereka yang berusaha istiqomah melakukan perbaikan dan kebaikan. Subhanallah... aku berada diantara kumpulan orang-orang shaleh yang saling menasihati dalam kebaikan, kesabaran, ilmu, amal serta semakin membuatku mencintai Allah, Rasul-Nya serta berjuang dijalan-Nya. Subhanallah...

Ah... aku lagi-lagi masih belum memahaminya. Maafkan aku yang mencintaimu ukhti... lagi-lagi kesalahanku yang terbesar padamu adalah kesalahpahaman atas caraku mempelajari kaum hawa. Aku tidak terlalu banyak memahami bahasa sikap, ucapan dan perasaan kalian. Maafkan aku yang pernah menyakitimu yang juga seorang aktivis. Hanya Allah dan aku saja yang mengetahuinya... aku tak pernah menyampaikan kebenaran hati ini kepada orang lain. Kecuali kebohongan yang pernah kuutarakan pada salah seorang aktivis, yang sama sepertimu. Maafkan aku ukhti... aku saat ini hanya mampu menatapmu dari jarak jauh, aku hanya mampu bergetar kala canda-tawa itu menelisik, tatap senyummu saat beberapa pertemuan itu membuatku semakin tertunduk karena iman. Maafkan aku ukhti... aku lebih tenang ketika ada pemuda yang siap menikahimu, agar hatiku yang rapuh ini terluka dengan ketenangan... maafkan kesalahpahamanku... aku tidak mungkin memilikimu karena kesalahpahaman ini, melainkan karena iman... kuharap pemuda itu adalah orang yang jauh lebih baik dariku yang tumbuh rapuh ditengah keyakinan iman. Tolong... maafkan aku...

#Jeritan hati... Alhamdulillah Engkau selalu memberikan penawar pada jiwa-jiwa yang telah memulai perjalanan menuju 'Taman-Taman Orang Yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu.'

Jatinangor, 14 September 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar