Ustadz Isham Athar dalam kitab 'Azmah Ruhiyah (Krisis Ruhani) menasihatkan, "Apabila hati seorang muslim kosong dari iman akan sirna pula pengaruhnya. Islam lenyap dari kehidupannya. Pada akhirnya tiada lagi amal yang dipersembahkan untuk-Nya. Laksana sebatang pohon yang kering akarnya, habis sumber kehidupan dan pertumbuhannya, serta rapuh dasar pijaknya. Akhirnya ia layu dan mati. Berubahlah menjadi kayu bakar yang kering dan tidak bisa dimanfaatkan kecuali untuk kayu bakar.
Apabila cahaya iman telah redup di hati, hubungan dengan Rabbnya mulai lemah, dan tali ikatannya mulai kendur, mulailah jiwanya cenderung pada harta dunia dengan wujud cinta dan kesungguhan untuk meraihnya. Ketika itu, layulah pohon Islam pada kehidupannya dan jadilah sebuah patung tak bergerak. Tiada kehangatan didalamnya, dan tiada pula ruh dan semangat. Ia kembali dengan derajat terendah yang tidak mampu bangkit kembali serta tidak lagi punya barometer nilai yang layak untuk mengukurnya...,"
Jangan kau sakiti hatimu dengan keburukan. Jangan pula kau sakiti hatimu dengan pesona duniawi yang menipumu. Bila tak hati-hati menahan kuatnya tarikan dunia, akan membawa wanita kita menjerumuskan diri.
Jangan sakiti hatimu. Kita mesti mendidik diri agar hati harmoni karena selalu dilandasi cinta dan tsiqah, rasa saling percaya, bukan rasa saling curiga. Cinta yang memunculkan ketaatan asli. Ketaatan murni mengharap ridha Allah. Jika cinta dan ketaatan menyatu lahirlah percaya (tsiqah). Tenang dalam keimanan. Senang dalam kepercayaan.
Berjamaah di jalan dakwah seperti berkeluarga. Kita tidak saling mengharap kesempurnaan dari pasangan kita, namun saling melengkapi dan menyempurnakan meski masing-masing dalam keterbatasan.
Alhamdulillah. Sesungguhnya ketaatan itu bisa mendatangkan kekuatan badan, ketampanan di wajah dan kecintaan pada diri makhluk.
Belajar menginspirasi tanpa menggurui. Memberi keteladanan bukan memaksakan. Mengajak bukan mengejek. Mendidik diri, menata potensi, meniti hari agar selalu happy full prestasi. Orang lain bisa mencaci kita, memaki kita, memfitnah kita, membenci kita, mendengki kita, namun mereka tidak akan mampu melawan do'a-do'a kita.
Sumber : Back To Tarbiyah, Solikhin Abu Izzudin.
Kelalaian adalah petaka
Seumpama jarum yang menusuk seluruh telapak kaki saat menapaki perjalanan
Dunia bisa menjadi kesenangan yang melenakan
Namun juga sarana pengabdian agar kekal bahagia di alam kehidupan sana
Hati adalah kunci
Hati adalah penjagaan
Hati adalah kekuatan
Maka dengan melalaikan kekuatannya ia akan melemahkan seluruh badan
Maka dengan menyakitinya, pupus sudah kesempatan semakin melejitkan daya juang
Lalu...
Mau sampai kapan...?
Jika dunia mampu mengarahkanmu pada akhirat, maka jagalah hatimu.
Namun, ia bisa menghancurkan.
Bandung, 2 September 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar