Judul diatas kok ada tanda tanya
ya...? ya seperti itulah, ada apa sih sebenarnya dengan dunia kepenulisan yang
selama ini saya alami dan ada motivasi apa bagi saya untuk menjadikan kegiatan
ini sebagai hobi? Rasanya tidak ada, dan memang seperti itulah adanya. Ada
pepatah bijak yang menyatakan bahwa kita mungkin tidak akan pernah dikenal
sebagai orang yang hebat sebelum kita mampu menuliskan sesuatu atau menciptakan
karya. Rasulullah SAW menggambarkan penulis yang dalam hal ini adalah para
ulama, bahwasanya tinta para ulama sebanding dengan darah syuhada, subhanallah.
Dan tak lupa, Allah SWT menurunkan surat Al-Alaq pada permulaan yang dipadu
dengan surat Al-Qalam yang turun setelahnya. Ada membaca dan dilanjutkan dengan
menulis. Dan memang seperti itulah adanya, karena tidak mungkin orang mampu
menuliskan banyak hal sebelum ia banyak membaca. Apakah dalam bentuk teks,
perilaku orang-orang sekitar, kondisi alam, dan lain sebagainya. Banyak hal
yang bisa kita tuliskan dalam setiap
helaan nafas yang dijalani setiap harinya, namun lagi-lagi menulis bukanlah hal
yang indah bagi sebagian besar orang. Padahal orang-orang besar adalah mereka
yang mampu menelurkan karya tulisnya yang bermanfaat sepanjang masa.
Al-Gazhali, Ibnu Sina, Ibnu
‘Athaillah, Muslim, Bukhari serta beberapa ulama muslim yang lainnya. Einstein,
Darwin, Kuntowijoyo, Soekarno, Hatta, Buya Hamka, Alfred Wagner serta beberapa
ilmuwan, sejarahwan, politikus dan lain sebagainya. Mereka adalah orang-orang
yang tidak hanya menjadi ‘emas’ semasa hidupnya, namun karya-karya fenomenal
mereka seakan-akan menjadikan mereka seakan hidup di tengah-tengah kita. Itulah
barangkali motivasi para penulis, yang akhirnya mengilhami saya yang terbiasa
terbenam dalam kehebatan banyak orang, muncul dengan secercah cahaya tulisan
demi tulisan yang barangkali membuat hidup saya terasa jauh lebih nyaman dalam
kesendirian. Dan memang seperti itulah adanya, hidup sebagai penulis ‘kecil’
membuat saya jauh lebih nyaman ketika sendiri atau kesepian melanda. Pun juga
sudah terlalu banyak fenomena kehidupan yang belum sempat saya tuliskan maupun
gambarkan, karena memang kehidupan sekitar kita mampu mengilhami manusia untuk
membuat tulisan.
Menulis adalah kehidupan, karena
dengan itu akan ada banyak hal yang Insya Allah memberikan manfaat bagi
kehidupan kita. Semakin banyak buku yang kita baca, semakin bertambah kualitas
pengetahuan dari apa yang kita baca. Karena dengan menjadi penulis, seakan-akan
kita berada dalam lingkungan yang dipenuhi pengetahuan akan kehidupan,
kematian, permainan, strategi dan lain sebagainya. Itulah sebagian seni yang
mengantarkan seseorang menjadi penulis yang hebat, dan memang begitulah adanya.
Banyak sekali kalimat ‘memang begitulah adanya’ yang saya
tuliskan dalam kesempatan kali ini, dan itulah yang menjadi tantangan bagi saya
bagaimana mampu menuliskan sesuatu secara lebih rapih, teratur, sesuai dengan
kebutuhan. Karena tidak semua tulisan kita mampu mencerahkan orang lain maupun
membuat orang lain bahagia dengan kehadiran kita. Meskipun menulis menjadi
bagian terpenting dalam hidup yang saya jalani, bukanlah hal mudah untuk banyak
merangkai kata demi kata. Karena menulis membutuhkan energi positif yang
mutlak, keyakinan yang kokoh, istiqomah yang tak tergantikan, dan bukan hanya
semangat melainkan tindakan. Karena menulis adalah tindakan, bukan sekedar
retorika bahwa ‘saya adalah penulis’. Wallahu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar