Kamis, 17 November 2011

Menulis...?


            Judul diatas kok ada tanda tanya ya...? ya seperti itulah, ada apa sih sebenarnya dengan dunia kepenulisan yang selama ini saya alami dan ada motivasi apa bagi saya untuk menjadikan kegiatan ini sebagai hobi? Rasanya tidak ada, dan memang seperti itulah adanya. Ada pepatah bijak yang menyatakan bahwa kita mungkin tidak akan pernah dikenal sebagai orang yang hebat sebelum kita mampu menuliskan sesuatu atau menciptakan karya. Rasulullah SAW menggambarkan penulis yang dalam hal ini adalah para ulama, bahwasanya tinta para ulama sebanding dengan darah syuhada, subhanallah. Dan tak lupa, Allah SWT menurunkan surat Al-Alaq pada permulaan yang dipadu dengan surat Al-Qalam yang turun setelahnya. Ada membaca dan dilanjutkan dengan menulis. Dan memang seperti itulah adanya, karena tidak mungkin orang mampu menuliskan banyak hal sebelum ia banyak membaca. Apakah dalam bentuk teks, perilaku orang-orang sekitar, kondisi alam, dan lain sebagainya. Banyak hal yang  bisa kita tuliskan dalam setiap helaan nafas yang dijalani setiap harinya, namun lagi-lagi menulis bukanlah hal yang indah bagi sebagian besar orang. Padahal orang-orang besar adalah mereka yang mampu menelurkan karya tulisnya yang bermanfaat sepanjang masa.
            Al-Gazhali, Ibnu Sina, Ibnu ‘Athaillah, Muslim, Bukhari serta beberapa ulama muslim yang lainnya. Einstein, Darwin, Kuntowijoyo, Soekarno, Hatta, Buya Hamka, Alfred Wagner serta beberapa ilmuwan, sejarahwan, politikus dan lain sebagainya. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya menjadi ‘emas’ semasa hidupnya, namun karya-karya fenomenal mereka seakan-akan menjadikan mereka seakan hidup di tengah-tengah kita. Itulah barangkali motivasi para penulis, yang akhirnya mengilhami saya yang terbiasa terbenam dalam kehebatan banyak orang, muncul dengan secercah cahaya tulisan demi tulisan yang barangkali membuat hidup saya terasa jauh lebih nyaman dalam kesendirian. Dan memang seperti itulah adanya, hidup sebagai penulis ‘kecil’ membuat saya jauh lebih nyaman ketika sendiri atau kesepian melanda. Pun juga sudah terlalu banyak fenomena kehidupan yang belum sempat saya tuliskan maupun gambarkan, karena memang kehidupan sekitar kita mampu mengilhami manusia untuk membuat tulisan.
            Menulis adalah kehidupan, karena dengan itu akan ada banyak hal yang Insya Allah memberikan manfaat bagi kehidupan kita. Semakin banyak buku yang kita baca, semakin bertambah kualitas pengetahuan dari apa yang kita baca. Karena dengan menjadi penulis, seakan-akan kita berada dalam lingkungan yang dipenuhi pengetahuan akan kehidupan, kematian, permainan, strategi dan lain sebagainya. Itulah sebagian seni yang mengantarkan seseorang menjadi penulis yang hebat, dan memang begitulah adanya.
            Banyak sekali kalimat ‘memang begitulah adanya’ yang saya tuliskan dalam kesempatan kali ini, dan itulah yang menjadi tantangan bagi saya bagaimana mampu menuliskan sesuatu secara lebih rapih, teratur, sesuai dengan kebutuhan. Karena tidak semua tulisan kita mampu mencerahkan orang lain maupun membuat orang lain bahagia dengan kehadiran kita. Meskipun menulis menjadi bagian terpenting dalam hidup yang saya jalani, bukanlah hal mudah untuk banyak merangkai kata demi kata. Karena menulis membutuhkan energi positif yang mutlak, keyakinan yang kokoh, istiqomah yang tak tergantikan, dan bukan hanya semangat melainkan tindakan. Karena menulis adalah tindakan, bukan sekedar retorika bahwa ‘saya adalah penulis’. Wallahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar