Tulisan ini diambil dari buku 'FREEMASONRY DI DINDONESIA' karya Prof. Paul W. Van Der Veur, bisa menjadi referensi atau pengaya khazanah terkait organisasi 'terselubung' yang muncul dengan 'kedok' sosial dan mengendalikan beberapa negara termasuk ekonomi dunia dan yang lainnya. Tentunya ada sedikit editing dan juga penambahan yang diperlukan.
Hingga saat ini, konspirasi yang dilakukan oleh secret societies--Kabalah, Masonry, The (Bavarian) Illuminati dan organisasi garis depannya seperti PBB, IMF, World Bank, CFR, Bilderberger, Club of Rome dan lainnya,--bukanlah isapan jempol belaka atau sekedar teori-teori (terhadap konspirasi). Tindakan 'konspirasi internasional' untuk menaklukkan dunia menjadi satu pemerintahan diktator tunggal ini dikenal dengan istilah 'New World Order/NWO' (Tatanan Dunia Baru) dengan jumlah populasi penduduk dunia yang dibatasi serta ditanami chip/barcode (RFID) dengan mata uang tunggal sebagai pembayaran.
Upaya pendirian pemerintahan satu dunia ini digagas di berbagai bidang dalam upaya penyatuan kedaulatan dibentuknya 'North American Union' di Amerika; 'European Union' di Eropa; ASEAN di Asia; bahkan PBB (UN) merupakan sarana dalam upaya penyatuan berbagai negara sebagai polisi resmi dunia.
Di bidang ekonomi, dalam skala global dibentuk G7 (The Group Seven) pada 1975 yang terdiri dari AS, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Jepang selanjutnya diikuti oleh Kanada sebagai batu loncatan menyatukan sistem keuangan tunggal dengan alih-alih menanggulangi krisis moneter global di masa mendatang (tak salah kini satuan uang dunia memakai mata uang 'dollar Amerika' sebagai alat pembayaran resmi internasional. Kemudian di Eropa dengan Euronya). Dalam perkembangannya, G7 ini akhirnya menjelma menjadi G8 setelah Russia ikut bergabung. Hingga kini G8 bermetamorfosis menjadi G20 (the Group of Twenty) dengan keanggotaan yang semakin membludak. Terdapat sembilan belas anggota plus European Union : Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, European Union, Prancis, Jerman, India, INDONESIA, Italia, Jepang, Meksiko, Russia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, USA. (Indonesia masuk 'hitungan' mengingat potensi berupa wilayah, SDA, SDM, serta area 'Pasar Global' yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan serta dikuasai)
G7 atau G20 tidak lain dan tidak bukan hanyalah perpanjangan tangan suatu konspirasi global menuju suatu Tatanan Dunia Baru (NWO) yang digagas dalam bidang penguasaan ekonomi. Dalam Asia to Play bigger role on world stage, G20 : ADB report disebutkan bahwa;
"Sebuah laporan tahun 2011 yang dikeluarkan Asian Development Bank memperkirakan bahwa negara ekonomi-ekonomi Asia yang besar seperti Cina dan India akan memainkan suatu peranan tidak kecil dalam penguasaan ekonomi global di masa mendatang. Laporan tersebut menyatakan bahwa kebangkitan pasar negara ekonomi-ekonomi mengangkat tinggi-tinggi suatu Tatanan Dunia Baru, dimana G20 akan menjadi Steering Comittee ekonomi global."
Selain G20 masih juga dibentuk APEC (Asian Pacific Economy Cooperation) atau Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik. Setali tiga uang, alih-alih kerjasama di bidang ekonomi, organisasi ini sama saja mempromosikan penggunaan sistem mata uang tunggal.
Dalam bidang lingkungan, dibuatlah isu palsu 'GLOBAL WARMING' sebagai momok baru-baru ini yang mengancam nasib penduduk dunia jika mereka tidak menjaga bumi dengan baik. Isu ini merupakan kebohongan sains yang fantastis (Perlu diperhatikan, bahwa efek pengurusakan lapisan ozon, sebagaimana yang selama ini digembar-gemborkan, sebenarnya diperparah karena letusan gunungapi dan ini adalah proses alamiah. Terkait kenaikan muka air laut, tidak serta-merta karena melelehnya es di kutub, karena proses ini berulang selama jutaan tahun dan ditandai dengan terbentuknya batuan sedimen (berlapis) yang mengandung fosil cangkang serta hewan-hewan laut yang habitatnya di sekitar pantai sampai laut dangkal.). Ini hanya masalah pajak, dunia industri atau kendaraan akan dibatasi dalam pengeluaran polusi dan dipungut pajak besar bagi kepemilikan industri dan kendaraan yang mengeluarkan polusi dalam batas tertentu. Tidak ada global warming, namun bumi saat ini mengalami 'GLOBAL COOLING' yang cukup ekstrem (Tentunya masih kita ingat fenomena badai salju tahun 2010 yang melanda Perancis, Polandia, serta beberapa wilayah Skandinavia. Pla cuaca di Indonesia, termasuk wilayah Khatulistiwa lain, yang tidak lagi 6 bulan musim panas serta 6 bulan musim hujan adalah fenomena alami yang tidak terkait 'Global Warming'. Fenomena cuaca adalah bergantung dari sudut Bumi terhadap Matahari, dan jangan lupa tentang Siklus Air/Hidro dimana panas mengakibatkan akumulasi uap menjadi kumpulan awan yang kelak membawa hujan. Dan pastinya, wilayah Bogor menjadi 'kota panas' bukan lagi 'kota hujan'.). Kepanikan panas global ini juga akan mendorong penduduk untuk menyerahkan urusan penanggulangan panas global kepada otoritas global pula. Yang berarti dibutuhkan suatu pemerintahan yang mampu mengayomi penduduk bumi. Kepanikan ini hakikatnya menuju pada tuntutan adanya suatu tatanan pemerintah tunggal (NWO).
Kita harus lebih teliti mengamati pergerakan-pergerakan global yang menuju pada upaya penyatuan dunia dalam satu pemerintahan. Pergerakan global ini bersifat integrated (bersatu padu) dari berbagai bidang, satu konspirasi global pastinya akan dipandang sebelah mata dan 'dianggap' tidak mungkin akan menyatukan dunia, sementara konspirasi global lainnya tanpa disadari meskipun berjalan beriringan, justru terabaikan atau dengan sengaja diabaikan. "Global problems demand global solution' atau masalah-masalah global menuntut adanya solusi-solusi yang bersifat global pula. Pemerintahan tunggal ini akan digagas dengan dimulainya kekacauan global multidimensi--ambruknya ekonomi dunia (Yunani yang saat ini tengah collapse), isu terorisme, revolusi/perang dimana-mana (Suriah, Mesir, Irak, Afghanistan, Irak, dll), kelaparan global (Masih ingat tentang Ethiopia, dan sekarang melanda Somalia), penyakit mematikan (virus-virus yang dikembangkan kemudian disebarkan, dengan demikian dibuat pula vaksin dengan jalan langkah 'merengek' untuk diberikan), maraknya upaya penyatuan sekaligus pembebasan masyarakat dari agama (Hati-hati dengan JIL), ancaman lingkungan--yang berujung pada teriakan dan tuntutan penduduk dunia pada suatu perdamaian global tanpa syarat dibawah suatu pemerintahan tunggal, sebuah Tatanan Dunia Baru (NWO) yang sama sekali tidak menawarkan atau memberikan perdamaian namun perbudakan global oleh pemerintahan tunggal.
Untuk lebih jauh mengenai NWO, silahkan merujuk pada buku Unseen Hand (Ralph Epperson), NWO and The Ancient Plan of Secret Societies (William T. Still), Rule by Secrecy (Jim Marrs), En Route to Global Occupation (Gary H. Kah), The NWO (Pat Robertson), The Protocol of The Elder of Zion (berbagai versi) dan buku-buku lain dari para Revisionist Historian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar