Jumat, 31 Agustus 2012

Dalam Masa Penantian (Baca dari bawah ke atas)

ya... ya... ya... senja itu perlahan menelisip, dan si kelabu perlahan sirna. manusia-manusia bumi masih dalam kehampaan jiwa

ia terus berjalan meski terkadang berlari, si kelabu... hanya mampu menatap hampa para manusia bumi dalam langkah berair yang gelap 

pun gejolak manusia-manusia bumi tak mampu menghentikan langkah dan kekuatannya. 

sapa demi sapa terucap indah... namun si kelabu tetap pada kuasa-Nya, ia terus berjalan dan berjalan... 

balas-balas sapa maupun tanya semakin berhambur, menyapa pelan harap yang terpapa 

"Pergilah... temui Tuhanmu yang menciptakan... rengkuhlah cinta-Nya Yang Maha Agung nan Suci... pergi!!!" 

"Meski kau manusia bumi... namun jiwamu harus terhubung dengan langit!" 

si kelabu lantas berteriak, "pergi! lari...! pergi...!!! pergi...!!!" 

ah... ini bukan saatnya kau untuk berhenti menyelinap, bukan pula saatnya kau menelusur jawab.
waktu-waktu perlahan menyelisip makna kehidupan 

langkahnya kini gontai, namun ia tak pernah berhenti untuk menyapa manusia bumi. 

penantian masa dalam suka dan duka, menelisik si kelabu untuk kembali turun tahta. 

terjaga menerawang masa dan bunyi talu-talu senja 

roda berjalan mengiringi masanya, menyapa seluruh manusia bumi dalam hampa 

namun tatap matanya sayu, gemetar karena tak kuasa menahan tanya 

Langkah indah sedamai bunyi serunai yang melambai gendang telinga 

Berkatalah ia pada segenap manusia... "Aku berduka untuk kalian!" 

Si gumpalan kelabu itu bergemuruh menyusuri lembah dan kaki bukit serta gunung-gunung yang tinggi menjulang 

Dan tetesan awan pun bergumul indah di bumi Jatinangor 

#satu tahun memang hanya sebentar saja, 365 hari kurang atau lebih tetap memiliki makna bagi hamba-Nya yang beriman. 'dalam masa penantian', si kelabu menemaniku dalam sapa menyapa dan melihat manusia bumi, ah... belum cukup bagiku untuk mengaitkan jiwa-jiwa dalam ucap maupun sikap... ah... masa penantian sebentar itu barangkali tersalip oleh panggilan-Nya untuk segera kembali. Ya Allah... sampaikanlah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar