Rabu, 27 April 2016

Memaknai Teguran-Nya

Teguran dari-Nya bisa bermacam-macam, halus... bahkan keras sekalipun. Disitulah letak keadilan-Nya, sebagai ujian serta rahmat bagi siapapun yang mengikrarkan janji keimanan.

Bisa jadi... hilangnya sebagian hafalan Qur'an... terlambat tiba saat shalat berjamaah di masjid ketika ada kesempatan datang lebih awal... ataupun cara2 halus lain yang tiada kita sadari. Bahkan, bisa jadi dengan rasa sakit yang diderita (meski pada dasarnya itu bisa menggugurkan dosa2 kecil atas izin-Nya), menjauhnya sahabat yang dulu saling membantu dan menasehati dalam kebaikan-ketaqwaan, konflik, lambatnya rezeki... serta hantaman badai ujian lainnya.

Ya... kesemuanya itu butuh kepekaan. Salah satu pembukanya adalah dengan perbanyak istighfar, memohon ampun pada-Nya. Karena boleh jadi, kita sendiri penyebab terhijabnya diri atas segala keburukan yang menimpa dan membuat tak sadarkan diri (terlena oleh dunia). Kepekaan kita akan tanda2 kekuasaan-Nya hanya mampu dibuka, meski secara perlahan, dengan Dzikrullah. Oleh sebab itu, Nabi saw mengajarkan dzikir2 yang bisa dilantunkan pada waktu pagi dan petang.

Beruntunglah kita atas teguran-Nya lalu tersadar, melangkahkan kaki agar segera kembali pada-Nya. Beruntunglah kita masih diberi kesempatan mentaubati diri... memohon ampun... melantunkan bait do'a agar diselamatkan-Nya dari musibah dunia serta akhirat. Ah... kita memang perlu banyak belajar agar lebih peka. Dan teguran-Nya adalah salah satu cara agar hijab yang meneror hati kita terlepas, meski pada awalnya... terasa sulit.

#MakanMalam

Selasa, 26 April 2016

Ridha

Ya, ridha dengan apa yang Allah tetapkan... pilihkan... adalah sebenarnya menumbuhkan sakinah dalam hati kita, dan di waktu-waktu kedepannya pun kelak Allah jaga ketenangan bathin atas upaya hamba-Nya.

Tidak ada ruginya seorang yang melakukan istikharah dan musyawarah. Kita diajarkan Nabi saw tentang bagaimana membuat pilihan, merumuskan pilihan dan juga menerima setiap pilihan-Nya. Salah satunya adalah mengambil ibrah, pelajaran berharga, yang bahkan tidak semua orang mampu memperolehnya. Namun sakinah dalam hati hanya mampu terasa apabila diri telah ridha atas pilihan-Nya.

Ada banyak bait do'a yang diajarkan Nabi saw kepada kita, maka lantunkanlah agar menembus langit. Namun, bukanlah suatu halangan apabila kita menyampaikan permohonan dengan bahasa kita karena Allah Maha Mengetahui. Iringilah do'a2 kita dengan lafadz yang sudah Nabi saw ajarkan, serta memanfaatkan waktu2 mustajab terkabulnya do'a atas izin-Nya.

Lalu, teruslah ridha dengan apa yang Allah tetapkan untuk kita. Mungkin ada saja kepahitan, rasa sakit serta bahkan pilu yang menusuk dan hampir mematikan. Itulah hidup. Ya, barangkali memang akan berat pada awalnya. Tapi yakinilah... di ujung lorong gua yang gelap dan pengap niscaya kita akan menemukan setitik cahaya hingga bertemu jalan keluar. Dimana... salah satu ikhtiar menapaki jalan juang itu adalah ridha dengan apa yang Allah tetapkan meski tak sesuai dengan do'a dan ikhtiar yang telah dipanjatkan. Jika sudah ada tawakkal mengapa kita harus takut...? Sementara rizki dari-Nya yang lain masih kita nikmati dengan suka cita.

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat'." (QS ; Ibrahim : 7)

#RidhasahabatSyukurdanSabar