Selasa, 04 Agustus 2015

Mulailah dari Diri Sendiri

"Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terdekat, mulai saat ini juga."

Kata-kata yang selalu terngiang, terekam dengan jelas jejak serta maksudnya. Ya, memang harus seperti itulah seseorang jika ingin hidup dengan baik serta melakukan kebaikan dan perbaikan. Karena bagaimana kita membuat suatu perbaikan kalau diri sendiri saja masih belum baik? Bagaimana kita bisa didengarkan serta diikuti ucapan dan nasihatnya apabila dalam diri saja masih belum tersimpan aura kebaikan dalam diri.

Sahabat, semoga Allah memudahkan kita dalam memperbaiki diri. Karena sesuatu hal yang kelak akan menimpa muslim (baik atau buruk) akan bergantung dari bagaimana kondisi dirinya serta apa yang selama ini ada padanya (kebaikan atau keburukan).

Diambil dari John C. Maxwell (1993), Developing the Leader, Within You. Hampir semua perubahan besar di dunia ini berhasil dijalankan oleh para pemimpin besar. Dan kalau kita buka lembar-lembar sejarah, para pelaku perubahan (change makers) memiliki sesuatu yang tidak banyak dimiliki orang lain, yaitu self dicipline (disiplin diri). Barangkali itu bisa menjadi pelajaran bagi seluruh muslim dengan melihat banyak sekali kemajuan dalam segi kehidupan, ilmu pengetahuan, militer dan lain sebagainya dari kalangan non-muslim. Padahal, dulu Islam pernah berada dalam puncak sendi kehidupan dunia dan akhirat. Kejayaan yang menyinari alam semesta beserta pancaran keimanan.

Berikut ini adalah "Tips untuk Membangun Disiplin Diri" :
1. Mulailah dengan diri sendiri (start with yourself).
Prinsipnya, selalu melakukan instrospeksi dan menuntut diri sendiri sebelum menuntut orang lain. Berusaha terus memperbaiki diri sendiri sebelum memperbaiki orang lain.

2. Jangan berorientasi pada pesaing, berorientasilah pada pelanggan dan diri sendiri.
Selama Anda berorientasi pada pesaing, Anda akan cepat panik dan tidak melakukan apa-apa selain menunjukkan pada orang lain bahwa pesaing Anda "buruk rupa".

3. Jangan menunda, lakukan sedini mungkin (start early).
Kita punya kebiasaan buruk. Belajar di hari terakhir sebelum ujian, berpikir keras sesaat sebelum keputusan diambil. Bahaya itu! Karna kita akan bertemu dengan namanya "takdir" dari Allah, lantas bagaimana hasilnya apabila kita tidak memiliki persiapan yang matang atau bahkan tidak segera memulainya? Jika segala sesuatu tidak dipikirkan sedini mungkin, melainkan baru sibuk ketika musibah terjadi mengakibatkan hasil yang dicapai tidak pernah optimal. Dan termasuk frustasi serta kegagalan demi kegagalan yang semakin membuat hidup menjadi kacau. Manusia yang cinta perubahan tak boleh menunda, mereka harus menganut cara kerja orang besar. Kerja keras, manajemen waktu, persistensi (tahan uji), bertanggungjawab dan bersikap positif apapun situasinya.

4. Mulailah dari hal-hal kecil (start small).
Kata orang bijak, langkah-langkah kecil akan menentukan langkah-langkah besar. Mulailah dengan rencana kecil, sekecil apapun yang bisa Anda kerjakan, namun membuat Anda dan sekeliling Anda tumbuh. Perubahan tidak dapat dilakukan seketika menjadi lompatan besar, melainkan harus dimulai dengan hal-hal kecil di sekitar Anda.

5. Mulailah sekarang juga (start now).
Sekarang, bukan nanti selesai rapat, kalau semua sudah pulang, kalau sudah pensiun dan seterusnya. Perubahan harus dimulai dari diri Anda sekarang juga!

"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian." (Al-'Ashr : 1-2)

Referensi : "Change", Rhenald Kasali (2005).