Senin, 27 April 2015

Kembali Pada Awalnya

"Innamal 'amaalu binniaat...,"

Semangat pagi, Insya Allah, awal yang baik senantiasa kita buka dengan lafadz 'basmallah'. Kalimat terbaik yang juga Rasulullah saw ajarkan, dengan menganjurkan agar setiap awal dari amal dimulai dengan 'basmallah'. Ini yang disebut amalan yang nampak meski lisan sedikit berucap. Aktivitas yang mungkin sering kita lupa, atau bahkan sengaja bukan jadi bagian terbaik dalam episode kehidupan. Awal yang baiklah, sebenarnya membawa pada kebaikan serta kebaikan sebenarnya Insya Allah.

Apapun itu, niat di awal, kembali menjadi suatu jalan atau pembuka banyak ladang serta amal kebaikan dan terhimpun dalam diri hingga membuat pelakunya 'istiqomah'. Dari niat yang baik terbuka banyak peluang melakukan kebaikan dan perbaikan, dari lafadz 'basmallah' sesudahnya pula, maka Insya Allah jalan istiqomah itu terbentang sangat luas dan nampak jelas.

Apa yang salah pada diri kita, sederhanya terletak pada niat serta permulaan langkahnya. Tidak ada sesuatu yang Allah takdirkan atau tetapkan tanpa sebab yang jelas bagi segenap hamba-Nya yang taat. Bahkan mereka yang lalai pun akan terpancar sedikit padanya suatu peluang kebaikan apabila ia mampu untuk membuka pintu yang bernama 'niat'. Untuk apa kita berbuat sesuatu...? Kembali kepada niat, dan banyak sekali cara Allah untuk membentuk serta menguji ketaatan hamba-Nya dengan berbagai aktivitas yang ditekuni atau rutinitas harian. Termasuk didalamnya adalah ibadah wajib. Dalam shalat pun ada ujian bagi hamba-Nya, dimana tak semua mampu khusyu' (semoga penulis bisa memperolehnya), tak semua bisa berjamaah tepat waktu bagi kaum laki-laki. Semua kembali berawal dari... 'niat', dan kita melakukan rutinitas untuk apa..? Termasuk ibadah demi ibadah wajib serta sunah yang dikerjakan. Apa landasan selanjutnya selain daripada diajarkan serta dianjurkan oleh Rasul saw (berdalil)...? Tentu adalah 'NIAT'.

Semua akan kembali pada awalnya. Kita hendak berubah menjadi baik pun diawali dengan 'niat', memohon bantuan Allah sehingga lafadz 'basmallah' itu terucap lugas dari lisan. Insya Allah kita bisa istiqomah dalam kebaikan serta perbaikan... semuanya kembali diawalnya. Untuk apa...?

Rabu, 22 April 2015

KATA TAQWA

Jika Allah hendak menguatkan hamba-Nya
Maka Dia memberikan ujian
Kala Sang Khaliq hendak menguatkan pundak si shaleh
Maka Dia Yang Maha Pemurah mempersulit langkah kakinya
Sementara Dia Yang Maha Agung terus menguji hamba-hamba-Nya
Maka sebagian yang lain melupakannya
Namun kata taqwa tetap menjadi perbuatan hati yang kuat
Ia yang meski nampak bisa menjadi laknat
Ia yang tersembunyi bahkan jauh lebih durjana daripada heyna pemakan bangkai
      Yang berlalu memang tak kan kembali
      Namun ia tetap menjadi pelajaran berharga
      Kadang pula sampah bernama pola pikir itu mengotori hati
      Namun taqwa selalu menjadi penyejuk dikala sendiri ataupun bersama
      Dari apa yang kita punya terkadang membawa bencana
      Namun taqwa selalu berupaya membersihkannya dari noda
      Kelamnya hati yang meski melupakan kehidupan setelah dunia
      Menjadi semakin kuat juga dengan taqwa
Ia yang selalu menyinari hati hamba-hamba-Nya yang taat
Ia yang terus berupaya membisikkan daripada segenap amal baik yang diperbuat
Ia yang mengistiqomahkan segenap manusia agar selalu ada di jalan kebenaran
Ia yang tertanam dengan kuat dalam lembara Kitab Suci
Ia yang terus-menerus diulang agar manusia semakin memahami
     Meski ia adalah perbuatan hati
     Ia juga membutuhkan segenap amal nyata dalam kehidupan
     Meski ia tak bisa ditakar dalam ukuran dunia
     Ia juga yang menyelamatkan seseorang dalam kehidupan setelah dunia
     Dan ia yang terus beredar hingga akhir zaman nanti
     Apakah selamanya akan tertambat dalam hati...?