Senin, 30 Juli 2012

AKU CINTA KAU (baca dari bawah ke atas)

aku cinta kau sesuai dengan sabda Nabi SAW dan titah Allah Yang Maha Esa... aku cinta kau...

jangan barang lama kau pergi, karena selama itu pula kan selalu kunanti kau menemani jalinan kalimat sakti yang selalu kutuliskan. 

tak perlu kupikirkan berapa banyak sakit hati yang kau timbulkan, karena aku... selalu cinta kau. 

aku cinta kau sesuai dengan sabda Nabi SAW... kuucapkan salam setiap kali kita bertemu dan tak lupa senyum manja. 

siapkanlah selalu waktumu bersamaku sahabat, karena kau... adalah pelita dalam jalinan kata-kata saktiku... 

bodohnya cintamu... tapi aku adalah temanmu kapanpun kau pinta. akulah sahabatmu seutuhnya...

ah... kau lupakan pula sabda Rasul yang menangis karena meninggalkan dunia... ah... kau kucilkan sabda Tuhan yang menciptakanmu... 

ah... kau terlalu fanatik pada cinta yang menjadi Tuhanmu... ah... hawa nafsu itu pula yang kau jadikan... 

Ah... cukuplah aku berujar ini dan itu tentang cinta. tak mau lagi lidahku kelu karena nasihat cinta... tapi... kau tetaplah kau 

dunia terasa sempit tanpa teman, hambar tanpa cinta... tapi nelangsa tanpa cintamu pada-Nya 

kau dan wanitamu mungkin tak pernah menyadarinya... namun aku selalu berusaha ada disamping kalian... 

kau tahu... begitu banyak wanita yang hadir silih berganti. namun... tetap tak mampu menggantikan cinta-Nya. 

kau tahu... aku pun sering mengalami jatuh cinta, kau tak perlu tahu bagaimana hal itu membuatku semakin mencintai-Nya. 

rsa cinta-Nya begitu abadi untukmu... tapi kau malah menyia-nyiakan-Nya dengan cintamu pada wanita dan dunia. 

Tuhan punya segala kebaikan dalam cinta-Nya... karena Dialah yang membuat kau mampu merasakannya. 

kau katakan obral cinta... tapi aku hanya bilang, katakanlah yang sejujurnya. 

cinta itu suci, maka jiwamu harus bersih atau dibersihkan untuk berjalan bersamanya. 

tak perlu kau risaukan tentang patah hati... tapi galaulah akan bekal yang akan dibawa saat akan mati. 

kau tahu, perihnya patah hati bukan hal yang penting. karena Tuhan selalu punya hadiah spesial bagi 
hamba-Nya yang taat. 

bila rasa itu, hadir dan meski tak abadi. sampai mati rasa itu kan kau rasa... tapi kau perlu iman untuk menguatkannya...

izinkan aku memberi petuah cinta pada jiwa yang sedang dilanda asmara. mulut dan hati selalu bicara beda... selalu...

Jumat, 27 Juli 2012

Butuh Pelapis Sepadan (Analisisku Edisi 51/XII)

Juara bertahan Euro 2008 dipastikan kehilangan sosok Puyol di belakang serta Villa di barisan penyerang. Ya, keduanya harus menjalani proses pemulihan akibat cedera terlebih Villa yang mengalami cedera yang sangat parah. Sosok Puyol adalah figur penting di lapangan maupun ruang ganti pemain karena dialah pemain paling senior yang sebenarnya dipastikan dipanggil pelatih Vicente del Bosque pada putaran final Euro 2012.
Meskipun kehilangan dua pemain, namun sosok Villa sudah bisa digantikan oleh Juan Mata ataupun Pedro yang memang memiliki karakteristik yang sama, atau bahkan Silva bisa memerankan sosok perusak pertahanan lawan yang biasa diperankan Villa di barisan penggedor lawan. Toh, Del Bosque memang biasa memakai skema 4-2-3-1 dengan menempatkan satu orang sebagai target-man (Torres).
Tapi bagaimana dengan Puyol? Meskipun Ramos bisa berperan sebagai bek tengah, namun Casillas sering mengeluhkan performa pemain tersebut di Madrid. Ini yang pada akhirnya sering membuat Casillas kebobolan karena kurangnya kepemimpinan di barisan belakang yang membuat sosok penjaga gawang jauh lebih ‘tenang’. Hal itulah yang membuat barisan pertahanan Barcelona begitu solid dengan kehadiran Puyol, serta memudahkan Valdes mengamankan gawang dari kebobolan.
Jelas Spanyol akan lebih kehilangan Puyol, Sang Senior, karena dialah nyawa pertahanan La Furio Roja. Butuh pelapis sepadan untuk menggantikan perannya, bukan hanya di lapangan tapi juga ruang ganti karena timnas Spanyol butuh sosok senior yang bisa memberikan spirit bagi para armada mudanya di Euro 2012.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ini artikel / tulisan saya yang dimuat di sebuah taboild sepakbola dan futsal edisi 51/XII (soccer) yang mungkin sangat jarang para ADK yang 'mau' membelinya. Namun tak mengapa, karena artikel ini sebenarnya 'flash back' pertemuan dengan mister 'M' pada saat hanya ana yang datang halaqoh sehingga berlanjut pada suatu diskusi hangat sebelum ana 'terjun' di FKDF pada tahun 2010. Pembicaraan seminggu sebelum pemilihan ketua umum 'yang mendebarkan'.

Penjaga gawang dan pemain belakang tak ubahnya seperti HRD dalam suatu lembaga/organisasi. Mereka memiliki tugas yang lebih banyak, membutuhkan energi yang lebih besar, kecerdasan intelektual yang mumpuni, kesabaran berlapis, ketenangan yang harmonis. Bagaimana tidak...? di setiap pertandingan sepakbola yang disajikan barisan belakang lebih banyak menjadi soroton ketimbang para gelandang ataupun penyerang. Mengapa...? Kalau pun para penyerang mampu mencetak 5 gol, hal ini tidak berarti apabila pemain belakang kedodoran dan penjaga gawang kepayahan sehingga kebobolan 6 gol atau lebih. Ataupun kemenangan yang hampir di depan mata menjadi sia-sia karena kesalahan antisipasi pemain belakang serta kekurang siapan penjaga gawang dalam menghalau bola.

Itulah yang menjadi peran yang dimainkan sosok 'Puyol' di timnas Spanyol, sosok yang tenang di lapangan serta kamar ganti. Dan itulah tugas 'luar biasa' yang dilakukan oleh HRD, bagaimana mampu mencetak generasi baru yang tangguh, menjaga eksistensi suatu roda kegiatan organisasi dengan pola pembinaan yang baik. Hancurnya atau rapuhnya HRD maka tinggal menunggu waktu saja lenyapnya sebuah 'eksistensi'. Itulah yang terjadi di lapangan saat kita (terutama ikhwan / akhwat yang sempat menonton euro 2012). Timnas Spanyol begitu kuat dalam penyerangan serta mengalirkan bola dari kaki ke kaki melalui para pemain tengah atau gelandangnya, sehingga kehilangan sosok 'Villa' bukanlah berarti apa-apa karena masih memiliki 'Torres' dan bahkan 'Fabregas' bisa memainkan peran sebagai seorang striker.

Kita melangkah ke pemain tengah, ya... para gelandang kreator penyerangan dan tembok pertama pertahanan. Merekalah sosok paling dibutuhkan untuk menyiapkan amunisi, dalam dakwah kita kenal dengan Syi'ar dan Ilmy. Mengapa perlu 'kreativitas' dalam menjalankan roda kegiatan di dua ranah tersebut...? Karena masyarakat / mad'u (sasaran dakwah) bukanlah orang yang paham atau memiliki tingkat pengetahuan serta kemauan yang baik dalam Islam dan penerapan aturannya. Sehingga diperlukan kekuatan 'eksternal' yang menarik perhatian massa untuk mendukung 'gerakan'gerakan' serta aktivitas dakwah. Tentunya FKDF dan PIR yang ada di Unpad menjadi lembaga 'kreatif' untuk mengajak masyarakat Unpad lebih jauh mendalami, mengikuti, mendukung setiap aktivitas dakwah maupun agenda kegiatan lainnya untuk menciptakan nuansa 'madani' di kampus Unpad kita yang tercinta. Dan seperti itulah peran yang dimainkan Xavi, Iniesta, Navas, Busquet, Xabi Alonso di timnas Spanyol. Bagaimana harmonisasi mereka mampu 'mengejutkan' setiap lawan yang 'menghadang'.

Yang terakhir adalah barisan penyerang, ini adalah posisi yang harus dimiliki oleh orang yang 'kuat' dalam segi mental dan sportivitas. Dari sekian banyak adegan 'diving' atau berpura-puran jatuh, maka lebih banyak dilakukan oleh para 'penyerang'. Mereka pula yang menjadi tujuan dan tumpuan para pemain belakang serta gelandang untuk memenangkan pertandingan lewat gol-gol yang dicetak ataupun sekedar menyamakan kedudukan. Peran vital mereka diibartkan 'Siyasi', ranah strategi yang memerlukan kecerdasan berpikir setiap individunya. Mereka menjadi orang-orang yang paling banyak disorot publik dari setiap aksinya, mirip para anggota dewan ataupun kalau dikecilkan ruang lingkupnya di kampus maka BEM dan BPM menjadi ranah strategis mewujudkan terciptanya nuansa 'madani' di kampus dengan agenda-agenda dakwah yang 'cantik' dibungkus oleh keimanan serta dilakukan secara perlahan dan terarah. Dua lembaga kampus inilah yang terkadang menjadi sasaran 'empuk' mereka yang suka mencari-cari kesalahan, memainkan 'kemunafikan', mempertontonkan 'kebodohan', shingga diperlukan sosok ADK yang kuat untuk menjalankan roda kegiatan. Tidak mudah menjadi penyerang, karena lebih banyak kegagalan daripada keberhasilan yang diraih. Berapa sering kita lihat para penyerang yang 'mandul', tendangan selalu mengarah ke tiang ataupun mampu ditangkap penjaga gawang, ataupun tak mampu menerobos barisan pertahanan...??? Itulah 'spesialnya' ranah 'Siyasi' demi terciptanya nuansa dakwah yang universal tanpa adanya pihak yang mengekang/mengintervensi atau bahkan melarang setiap agenda dakwah yang diusung. Itulah mengapa semasa era Soeharto para murabbi/murabbiah kita begitu kuat bertahan, bersabar, istiqomah untuk terus mendidik dan mencetak kader baru serta menjaga kualitas serta kuantitas para kader yang terbina agar keberlangsungan dakwah tidak 'punah' di Indonesia. Hingga pada akhirnya bendera dakwah melalui 'Siyasi' berkibar di nusantara dan kita adalah orang-orang yang bersiap-sedia untuk mendukung setiap agenda dan aktivitasnya.

Itulah mengapa timnas Spanyol lebih membutuhkan pelapis sepadan bagi Puyol ketimbang Villa di barisan depan. Karena tidak ada artinya penyerangan yang kuat, namun pada akhirnya kalah juga akibat jumlah kebobolan yang lebih banyak. Ranah 'Siyasi' memang penuh tantangan, tapi membiarkan HRD/Kaderisasi 'bobrok'... maka tunggulah saat-saat kehancuran suatu pergerakan dakwah.

Wallahu'alam

*Diadaptasi dari Fathi Yakan (Yang Berguguran di Jalan Dakwah), Ahmad Athian (Menuju Kemenangan Dakwah Kampus).

Kamis, 26 Juli 2012

Kehilangan Pemimpin


Topik Analisiku Edisi 04 / XIII (Soccer_Gramedia)
"Robin Van Persie memilih tidak memperpanjang kontrak di Arsenal. Menurut Anda, apa efek terbesar yang dirasakan The Gunners yang bakal kehilangan Van Persie?"


 Ini adalah artikel lengkapnya, alhamdulillah dimuat pada tabloid Soccer Edisi 04 / XIII


Van Persie hengkang dari Arsenal? Sungguh pertanyaan yang sudah lama didengungkan oleh media, jauh sebelum perhelatan Euro 2012 atau bahkan ketika awal muslim Liga Premier musim 2011/2012 dimulai. Ya, sosok RVP memang ‘fenomenal’ di seantero Liga Primer. Disamping menyandang ban kapten Arsenal, dia juga termasuk pemain yang loyal terhadap eksistensi The Gunner di kancah Liga Inggris. Sulit untuk menemukan sosok pemain yang mampu menjaga keseimbangan permainan antara menyerang dan bertahan. Meskipun tenyata tak mampu membawa Der Oranye berbicara banyak di pentas Euro 2012.

Kepemimpinan RVP di lini depan mirip dengan King Henry, dia mampu menjaga keseimbangan tim di lapangan hijau dan ruang ganti. Agak sulit menemukan sosok striker yang juga menyandang sebagai ban kapten di pentas lapangan hijau, mampu memberikan efek motivasi yang tajam terutama bagi para pemain muda. Kendati Henry bukanlah yang menyandang ban kapten (pada saat itu ban kapten Arsenal ada pada Patrick Viera), namun sejatinya kemampuan atau skill yang dimiliki Henry sama memberikan efek motivasi bagi para armada muda Arsenal.

Berbicara tentang Arsenal tidak akan lepas dari berkumpulnya para bintang muda, The Young Guns, mereka memiliki skill di atas rata-rata dan Arsenal adalah gudangnya para pemain muda terbaik meskipun mereka tidak lahir dari akademi sepakbola Arsenal. Dan para pemain muda membutuhkan konsistensi serta ketenangan seorang senior hebat untuk membimbing serta mengarahkan mereka bagaimana memperoleh kemenangan, bermain indah dan taktis, mampu memukau penonton lewat permainan atraktif. Dan sosok RVP tepat menyandang ban kapten bagi para armada muda dibawah arahan Arsene Wenger. Namun RVP tetaplah RVP, dimana seorang pemain bintang perlu gelar untuk membuktikan bahwa dirinya memang pemain hebat seperti yang selama ini didengungkan media massa.

Yang menjadi pertanyaan adalah... who’s the next RVP...? siapa lagi yang mampu membangkitkan aroma perjuangan Arsenal yang hampir babak belur pada musim 2011/2012 yang telah lewat? Sosok Arteta yang menjadi tulang punggung Everton masih belum teruji secara maksimal, sementara Tomas Rosicky urung memegang ban kapten yang selama ini menjadi milik RVP. Yang pasti, publik tetap berharap The Gunners mampu berbuat banyak meskipun kehilangan RVP sekaligus seorang kapten tim.

*****

Sosok pemimpin tak ubahnya pengejawantahan visi dan misi, karena ia yang membuat yang lainnya tergentar, bergerak serentak, dipenuhi keyakinan serta emosi optimis akan sebuah hasil yang membanggakan. Dunia lapangan hijau tak ubahnya organisasi, perusahaan, kantor, birokrasi dan segala hal yang membutuhkan sosok pemimpin. Dan bahkan Rasulullah pernah menyampaikan bahwasanya "...jika ada tiga orang yang bepergian diantara kalian maka hendaknya kalian mengangkat salah seorang menjadi pemimpinnya...", begitulah kira-kira seorang leader itu memiliki posisi strategis bagaimana tujuan itu hendak dicapai, baik ataupun buruk.

Dalam dunia lapangan hijau dengan permainan utama 2 kali 45 menit, maka ada salah seorang yang berperan menjaga keseimbangan permainan sekaligus motivator, Ya... itulah sang penyandang 'ban kapten'. Dan tidak bisa dipungkiri bahwasanya kapten adalah roh sekaligus penggerak dari impossible menjadi possible. Oleh sebab itu, rata-rata umur atau usia seorang kapten tim sepakbola biasanya jauh lebih tua dibandingkan dengan para pemain lainnya.

Sebut saja Maldini di AC Milan, sebelumnya Franco Baresi. Kemudian Inter Milan punya sosok Javier Zanetti, Puyol di Barcelona, Terry atau Lampard di Chelsea, Gerard di Liverpool, Evra atau Giggs di Manchester United, Totti di AS Roma dan lain sebagainya. Mereka adalah sosok senior yang bukan berarti menunjukkan senioritas, mengapa...? Karena dari mereka kondisi di lapangan hijau dan ruang ganti bermain begitu harmonis. Sosok senior diperlukan untuk mengarahkan para junior yang masih dalam tahap berkembang menjadi jauh lebih kreatif dan menarik.

Menilik kondisi Arsenal, maka bercokol nama Patrick Viera, Gilberto Silva, Thiery Henry, dan Van Persie yang tergolong pemegang ban kapten dengan usia yang lebih tua dibandingkan kebanyakan pemain Arsenal yang lainnya. Pengecualian mungkin ada pada Fabregas yang sebelum RVP memegang ban kapten The Young Guns. Semuanya adalah senior, maka pantaslah apabila tim ini tidak jauh-jauh dari posisi The Big Four.

Apakah melulu faktor kapten senior mampu membawa sebuah tim meraih kejayaan...?! Tentu TIDAK!!! Karena yang dibutuhkan sebuah tim adalah keharmonisan di ruang ganti maupun lapangan hijau. Oleh sebab itu, sang kapten adalah 'tangan kanan' pelatih yang menjadi senjata terbaik untuk menterjemahkan strategi sang allenatore ketika permainan 2 kali 45 menit berlangsung. Tim membutuhkan sosok kapten dengan jam terbang bermain tinggi agar mampu membaca setiap situasi krisis maupun dalam kondisi menekan lawan. Dibutuhkan kemampuan yang jeli serta komunikasi yang baik antar pemain, dan sang kapten adalah orang terdekat di tengah kelelahan ketika bertanding. Karena terkadang instruksi pelatih tidak mampu diterjemahkan dengan baik ketika pertandingan berlangsung.
Tentunya sebagai seorang muslim kita mencintai dan merindukan sosok Rasulullah SAW, sang pemimpin umat islam dan kita Insya Allah termasuk umatnya. Bagaimana Umar yang begitu marah ketika mendengar bahwa beliau SAW meninggal, lalu dengan tenang Abu Bakar menyampaikan bahwa Rasulullah SAW adalah manusia biasa yang sama seperti kita dan akan mengalami kematian. Bagaimana kehilangan seorang pemimpin yang kehadirannya selalu dirindukan, itulah sosok pemimpin yang ideal dan ada pada diri rasulullah SAW. Ideal bukan karena harta, kedudukan atau jabatan dan segala kenikmatan dunia, melainkan... dari setiap kata-kata... visi... misi... serta tujuan hidup... itulah gambaran pemimpin ideal yang saat ini dinantikan oleh umat muslim, Insya Allah.

Bagaimana seorang Muhammad Al-Fatih mampu menaklukan Konstantinopel. Tentunya bukan karena beliau semata kemenangan itu, selain karena Allah. Tapi juga... ada hal lain yang membuat Allah memberikan kemenangan pada pasukannya... apa itu...?

VISI...

Ya... VISI... gambaran yang selalu berdengung di telinga Al-Fatih semasa kecil, bagaimana Rasulullah pernah menyampaikan bahwa Romawi pasti akan takluk (Romawi Timur, penjelasan bisa baca Qur'an surat Ar-Ruum) dan Al-Fatih atas Rahmat Allah mampu menaklukkan kota yang terkenal dengan penjagaan berlapis dan bahkan tanpa mengeluarkan darah sedikit pun karena pemimpin dan penduduk kota itu sudah dulu menyerah. Itulah sosok pemimpin yang mampu mengejawantahkan visi dan juga misi yang diusung sehingga setiap anggota... pasukan... ataupun bawahan mampu untuk membantu terealisasinya tujuan atau sesuatu yang hendak dicapai.

Ya... kita menantikan sosok itu, dan mungkin kita Insya Allah atas izin-Nya mampu menjadi salah seorang di dalamnya. Kekuatan visi seorang pemimpin... pengalamannya di medan juang... kesabaran, kegigihan, keuletan, komunikasi...

Baik lapangan hijau maupun seisi dunia tentunya sangat kehilangan sosok pemimpin yang selama ini ada di samping mereka, kemudian pergi dan tanpa meninggalkan penerus visi yang diusung. Kita adalah bagian dari perubahan itu wahai generasi muda...!!!

AKANKAH KITA HANYA BERDIAM DIRI...???

WAKE UP...!!!

Selasa, 03 Juli 2012

A Diary "Book" (Satu) - Sebuah Novel



Kenyataan tentang masa lalu membekas begitu jelas dalam ingatannya...Terukir begitu dalam melalui guratan penanya... Dan buku ini... adalah bukti cinta dan syukur pada-Nya...


Ada apa dengan Raden...? Entah kejadian luar biasa apa lagi yang akhirnya memenuhi buku catatan harian yang selama ini menemani kehidupannya sejak masa SMP. Lika-liku perjalanan hidup yang terekam jelas membekas bagaikan ukiran di atas batu, merekah membahana dalam segenap relung hatinya.


Dan entah hal apa lagi yang harus dialami oleh Sekar... ? Tak bisa ia berdusta bahwasanya cinta itu bersemayam begitu pekat dalam hatinya. Tapi... Allah tahu orang terbaik yang tepat menjadi pendamping hidupnya.


‘Ya Allah karuniakan kepada kami keikhlasan untuk menerima hal-hal yang tak dapat diubah, keberanian untuk merubah hal-hal yang masih dapat berubah dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaan diantara keduanya."

Sebuah novel yang diambil dari kisah perjalanan penulis dan teman-temannya yang senantiasa berbagi asa, peran, cinta, kasih-sayang, kebahagiaan, cita dan lain sebagainya. Ini tentang sebuah buku, yang bukan hanya sebagai cermin kisah perjalanan, pun juga berbagai catatan kekuatan Ilahi terekam jelas dalam setiap ukiran kalimat.

Untuk pemesanan bisa menghubungi :

08562026347 / 082122419695 (asrul - penulis)
Harga : Rp 30.000,- (promo sampai tanggal 3 Agustus 2012, belum dengan ongkos kirim kecuali untuk wilayah Jatinangor dan Bandung bisa bertemu langsung/janjian)