Selasa, 26 Juli 2011

Goal...!!!

            Para pemain Chelsea dan Tottenham Hotspur sudah bersiap di lapangan, pertandingan akhir musim kompetisi yang menegangkan. Kabayan dan sembilan orang lainnya duduk santai di kursi VIP, ia duduk santai di samping Irfan Bachdim. Selama dua hari ini ia tinggal di kediaman Kedubes RI untuk Inggris, agar bisa makan makanan yang halal. Kabayan dan kawan-kawan menikmati kota London bersama pak Teguh yang menjadi pemandu wisata. Pada hari pertama mereka bisa menikmati keindahan kota London, melihat dari jarak dekat Menara Big Bend yang dianggap Jam Gadang besar oleh Kabayan saat masih duduk di dalam pesawat. Hari kedua mereka pun bisa berkunjung ke Stamford Brdige, stadion kebanggan Chelsea, sambil melihat sesi latihan tertutup John Terry cs. Tak lupa sesi foto bersama Frank Lampard, John Terry, Peter Cech dan beberapa punggawa lain pun juga pelatih Carlo Ancelotti menjadi hal terbaik yang bisa menjadi rekaman perjalanan Kabayan dan kawan-kawan di kota London. Irfan Bachdim sendiri tampak bahagia bisa mengikuti sesi latihan bersama para punggawa The Blues. Yola tampak terus mengarahkan kamera CSRnya yang dibawa untuk mengabadikan momen indah bisa melihat tim Chelsea dari jarak dekat. Mereka bisa masuk sesi latihan tertutup atas bantuan pihak sponsor kegiatan, dan memang menjadi sponsor kegiatan Tour Asia Chelsea saat libur musim kompetisi selama bulan Juli.
            Kabayan begitu takjub melihat kemegahan stadion Stamford Bridge, dan bagaikan bumi dengan langit apabila dibandingkan dengan stadion sepakbola yang ada di desanya. Stadion yang pasti tergenang air saat hujan turun, ditambah kondisi rumput yang sangat jarang dan bahkan tumbuh ilalang.
                 “Gede juga kalo masuk ke dalam stadionnya... pas liat di televisi kayaknya stadion ini kecil,” tutur Adam sambil melihat seluruh isi stadion dari bagian tengah lapangan.
Ilham dan Ratna mengarahkan kamera digital untuk memotret gambar stadion Stamford Bridge pun juga pemain Chelsea yang sedang bertanding. Togar, Risma, Yudi dan Rahmat tampak akrab sambil berkeliling dan membicarakan berbagai macam hal. Indah sendiri menemani Yola yang sedang asyik mengambil gambar dengan kameranya.
‘Neng... abang ada di London... kayak lagunya The Cangcuters...,’ gumam Kabayan dalam hati sambil membayang wajah Iteung istrinya.
Sebuah bola menggelinding ke arah Kabayan yang sedang berdiri sambil melihat isi stadion bersama Rahmat. Lampard sepertinya meminta bola tersebut agar dioper padanya. Kabayan mulai mengambil ancang-ancang, dan bola tersebut tepat mengarah kepada Lampard yang bersiap untuk menerima bola.
‘Duk...!!!’ bola meluncur perlahan melawan gravitasi dan jatuh tepat di dada Lampard yang memang bersiap menerima umpan dari Kabayan.
 “You are great...!” kata Lampard sambil mengacungkan jempol untuk Kabayan atas passing bagusnya. Tampak Kalou, Ramires, David Luiz dan Paolo Ferreira yang melihat bagaimana Kabayan memberikan passing cantik ke arah Lampard memberikan tepuk tangan.
 “Itu umpan yang bagus Kabayan...,” puji Rahmat.
 “Ah biasa aja... mencoba menendang bola kayak di desa saja,” kata Kabayan.
Gol...!!! itulah teriakan komentator sepakbola, pemain yang mencetak gol, pelatih hingga para penonton yang menyaksikan. Dan banyak pula perayaan atau selebrasi yang dilakukan para pencetak gol. Ada yang melakukan salto, berputar atau jungkir balik layaknya pemain sirkus, mencium jari, menggerakkan tangan, pose pesawat terbang, menjatuhkan diri di lapangan seperti meluncur bebas diatas rumput, melompat sambil menggenggam tangan, berlari kencang sambil berteriak dan lain sebagainya.
Menarik kiranya apabila membicarakan hal yang berkaitan dengan gol, atau ketika bola masuk kedalam gawang. Mulai dari gol indah hingga kontroversial, gol yang membawa kemenangan hingga tak berarti apapun. Gol-gol terbaik selalu tercipta di lapangan hijau, pun juga berbagai proses yang begitu cepat hingga lambat agar sebuah gol tercipta.
Hakan Sukur menjadi pencetak gol tercepat sepanjang masa. Pada gelaran Piala Dunia 2002, dalam waktu 11 detik ia berhasil menceploskan bola ke gawang Korea Selatan pada perebutan tempat ketiga Piala Dunia. Sontak dunia menjadi gempar, takjub melihat bagaimana begitu cepatnya bola setelah kick off, mengalir dari lapangan tengah Turki dan tak mampu dibendung oleh para pemain Korea Selatan. Tanpa ampun, Hakan Sukur menendang bola tepat mengarah ke sisi kanan penjaga gawang Lee Won Jae dan berbuah gol. Seakan tidak percaya, ia berlari sambil berteriak merayakan gol cepat yang baru saja dibukukan olehnya.
Maradona pun pernah membubuhkan gol kontroversial pada laga perempat final Piala Dunia. ‘Gol Tangan Tuhan’, begitulah julukan gol yang dibukukan oleh Maradona saat membobol gawang Inggris untuk melaju ke semifinal Piala Dunia 1986 dan akhirnya membawa Argentina menjadi juara untuk kedua kalinya. Protes yang dilayangkan oleh pemain Inggris tidak berarti karena memang pada saat itu perlatan masih belum canggih sehingga wasit hanya melihat apa yang nampak di depan matanya saja. Dan gol ini menjadi momen terindah dalam karier sepakbola Maradona, pun juga hal yang paling dibenci publik Inggris kala itu. Maradona pun kembali membobol gawang Inggris pada laga perempat final Piala Dunia 1990, sama-sama melawan tim Inggris. Dari lapangan tengah ia terus berlari melewati banyak pemain tengah hingga belakang timnas hingga berhasil membobol gawang tanpa mampu dikawal oleh para pemain belakang yang kesulitan menahan laju cepat Diego Armando Maradona. Hal yang mirip pun dilakukan oleh Lionell Messi saat bersama Barcelona, sehingga ‘El-Messiah’ dijuluki titisan Maradona.
Dari sudut sempit pun bisa tercipta gol indah. Van Basten pernah melakukannya saat gelaran Piala Eropa 1988. Ia menendang bola dari sudut sempit, tendangan first time, yang berawal dari umpan lambung di lapangan tengah. Hal yang dilakukan oleh Andriy Shevchenko bersama AC Milan saat melawan Juventus di Seria-A Italia tahun 2002. Tendangan dari luar kotak penalti di sisi kiri penjaga gawang Buffon, ia melepaskan tendangan keras yang tidak mampu dijangkau oleh penjaga gawang. Maicon pernah pula membukukan hal yang sama saat laga penyisihan grup Piala Dunia 2010 bersama timnas Brazil. Gol indah ke gawang Korea Utara yang menjadi kenangan terbaiknya bersama tim Samba di laga Internasional.
Gol dari lapangan tengah sepakan David Beckham menjadi hal yang sulit untuk disamai. Tahun 1996 menjadi waktu yang tidak akan pernah terlupakan bagi eks kapten timnas Inggris yang pernah merumput untuk Manchester United, Real Madrid, AC Milan dan LA Galaxy ini. Sepakan jarak jauhnya yang melihat posisi kiper telah maju, langsung menghujam laksana burung elang yang hendak memangsa makanannya. Dan untuk sepakan tercepat, rasanya tidak perlu ragu untuk mengatakan bahwa pemilik kaki kidal terkuat, Roberto Carlos, layak menyanding gelar penendang bola terkuat sejagat raya. Ia tidak hanya mampu menceploskan bola melengkung gawang dengan kaki kirinya, pergerakan maju ke jantung pertahanannya pun kerap membuahkan gol dan lagi-lagi lewat kaki kirinya. Gol lengkungan indah pada ke gawang Prancis melalui tendangan bebas, tak mampu dibendung oleh Fabian Barthez yang hanya melirik ke arah bola yang menghujam keras ke gawangnya. Assist cantik Carlos kepada Zidane pada final Liga Champions, membuat pemain terbaik Prancis mampu melakukan tendangan voli keras yang tidak mampu dihalau penjaga gawang Leverkusen. Dan masih banyak lagi gol-gol indah yang tercipta, baik oleh striker, gelandang, pemain belakang hingga seorang kiper layaknya Rogerio Ceni yang berhasil membukukan 100 gol.
Gol yang tercipta menjadi waktu yang ditunggu oleh para supporter, dimana teriakan-teriakan luapan kegembiraan mereka akan bergemuruh di seisi stadion. Namun menarik kiranya memperhatikan bagaimana para pemeran lapangan hijau memerankannya. Tentunya setelah peraturan FIFA yang melarang para pemain membuka kausnya saat merayakan gol karena akan berbuah kartu kuning, membuat kita jarang melihat mereka yang berani melakukan tindakan bodoh yang akan membahayakan tim saat pertandingan belum usai. Ada Raul Gonzales yang kerap mencium jari manisnya usai mencetak gol, tanda yang mengisyaratkan cinta kepada sang istri. Ricardo Kaka yang mengangkat tangan ke atas sebagai persembahan golnya untuk Tuhan plus rasa syukur. Cristian Gonzales yang kerap bersujud syukur usai mencetak gol ke gawang lawan. Miroslav Klose yang melakukan salto usai mencetak gol pada gelaran Piala Dunia 2002, yang ia lakukan juga saat masih membela Kaiserslautern. Dan mungkin saat ini Klose tidak lagi melakukannya karena hal tersebut bisa saja mencelakakan dirinya. Montella, The Aeroplane, yang berpose layaknya pesawat terbang usai mencetak gol. Adapula Totti yang mengenyot jempol tangan kanannya usai mencetak gol. Obafemi Martins dan beberapa pemain Afrika yang lainnya bisa melakukan gerakan akrobatik, jungkir balik beberapa kali usai mencetak gol, sebuah perayaan yang mengundang perhatian serta decak kagum penonton. Ataupun Andy Van der Meyde yang berpose seperti hendak menembak, sejak bermain di Ajax hingga Inter Milan ia kerap melakukan hal yang demikian. Yang paling hebat menurut saya jelaslah bagaimana Frederic Kanoute membuka kaus untuk memperlihatkan gambar Palestina yang sedang mengalami kekerasan oleh pihak Israel. Sebagai seorang muslim ia turut prihatin atas apa yang menimpa saudaranya di tempat yang sangat jauh berbeda dari yang ia rasakan di Sevilla.
Gol memang membawa kebahagiaan pun juga kesedihan, karena gol bisa membawa sebuah tim pada kemenangan maupun mengantarkan kekalahan bagi tim yang lain. Layaknya ucapan yang keluar dari mulut kita, terkadang membuat orang yang ada di sekitar kita mendukung pun juga yang lainnya merasa terluka atau bahkan membenci apa yang kita katakan. Dan seperti itulah dunia sepakbola berbicara lewan berbagai aksi para lakonnya. Tidak banyak mungkin dari kita yang memahami makna terciptanya gol hingga perayaannya, namun bagi mereka yang paham akan arti perjuangan rasanya hal tersebut menjadi sebuah inspirasi menarik yang bisa saja membuat mereka yang mau mengambil pelajaran darinya berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan. Layaknya sebuah tim yang berusaha untuk mencetak gol sebanyak-banyak untuk meraih kemenangan pun juga bertahan agar satu hingga dua gol yang membawa kekalahan tidak terjadi saat menjalani pertandingan. Adalah kita yang juga berusaha semaksimal mungkin untuk meraih apa yang kita inginkan, pun juga mempertahankan sesuatu yang diraih.
Wajar memang apabila kita merayakan sebuah kemenangan, layaknya seorang pemin bola mencetak sebuah gol. Namun kita pun patut sadar akan segala hal yang ada di lingkungan kita, sewajarnya ketika memang kebahagiaan itu hadir dalam kehidupan kita. Seorang pemain sepakbola yang pernah dibesarkan sebuah klub tentunya merasa canggung apabila harus berhadapan dengan klub yang membuat namanya semakin bersinar. Ia yang memang dihormati oleh pendukung yang dulu mengidolakannya di tim A, kini ia pun dihadapkan pada keharusan mencetak gol setelah bergabung bersama klub B. Berat memang yang dihadapi oleh pemain bola yang mengalami hal yang demikian. Hal yang pernah dialami oleh Eto’o, Henry, Ibrahimovick, Zidane, Rooney, Michael Owen dan sederet pemain bintang sepakbola lainnya. Adapun kita yang hidup di tengah masyarakat, yang terkadang ada saja oknum yang merasa iri atas keberhasilan yang diraih oleh kita. Ataupun diantara kita yang merasa canggung ketika bertemu dengan teman yang masih di kantor yang lama, dan tentunya tidak mengalami kesuksesan yang dirasakan oleh kita.
Kebahagiaan memang bisa membuat kita terlena, namun akhirnya itulah hasil akhir atas segala usahan yang kita lakukan. Mirip sebuah tim yang kesulitan membobol gawang lawan, padahal mereka membutuhkan kemenangan. Berbagai macam usaha yang dicoba, mulai dari tusukan melalui sayap kanan dan kiri, kolaborasi lapangan tengah hingga sekian banyak peluang yang diperoleh oleh striker terus-menerus menemui kegagalan. Namun apabila sebuah gol kemenangan itu tercipta, rasanya seperti menemukan oase di padang pasir yang panas. Itulah sebenarnya makna perjuangan dari gol-gol yang tercipta di lapangan hijau, tidaklah mudah untuk melakukannya. Kendati dalam satu pertandingan sebuah tim mampu membobol gawang lawan sebanyak tiga belas kali pun, tetap saja mereka harus melalui benteng pertahanan hingga penjaga gawang yang kokoh di depan gawang untuk menghalau bola agar tidak masuk. Kemenangan apapun yang kita raih, kebahagiaan apapun yang kita peroleh, dan segala hal apapun yang kita dapatkan dan membuat hati gembira. Luapkanlah secara wajar-wajar saja, secara sederhana, karena mungkin bisa memancing rasa iri, dengki atau malah kebencian dari pihak lain atau oknum yang hatinya sudah terkotori akan nafsu dunia. Dan rasanya perayaan demi perayaan atau selebrasi usai mencetak gol selalu dilakukan secara wajar, kendati para pemain bola melakukannya dengan gaya khas masing-masing.
Skor babak pertama berakhir tanpa ada satu gol pun yang tercipta. Para pendukung Chelsea tampak tegang menyaksikan pertandingan terakhir Liga Inggris kali ini. Berbagai macam peluang diciptakan oleh Lampard, Drogba, Kalou dan Fernando Torres, namun semuanya berhasil diselamatkan penjaga gawang Mario Gomez maupun tiang gawang. The Spurs pun bukan tanpa perlawanan, tendangan Rafael Van der Vaart pada menit ke dua puluh hampir saja membuat publik Stamford Bridge terhenyak. Beruntung Cech yang menjaga gawang begitu sigap menangkap bola yang memantul ke tanah setelah membentur tiang sebelum disodok oleh Pavlyuchenko. Tendangan Gareth Bale dari luar kotak penalti pun masih belum menemui sasaran yang jitu. Pertandingan yang sangat menegangkan, terlebih bagi Kabayan yang untuk pertama kali menyaksikan Liga Inggris langsung di stadion yang megah ini.
 “Wah... ini berbahaya buat Chelsea... Mu sudah berhasil memenangkan pertandingan lawan Bolton Wanderes,” kata Irfan yang agak lancar melafalkan Bahasa Indonesia sambil menunjuk papan pengumuman digital yang ada di bagian pojok kiri stadion. Dan tampaknya komentator pertandingan mulai berceloteh, terkait kemenangan MU atas Bolton dan gol dicetak oleh Scholes pada menit ke 74. Sama seperti para pendukung Chelsea yang lain, Togar dan Yudi pun duduk tegang sambil menikmati pop corn.
‘Prit...!!!’ pertandingan babak kedua siap dimulai, dan wasit sudah meniup peluit sebagai tanda persiapan diikuti dengan para pemain yang keluar dari lorong ruang ganti pemain. Dari pinggir lapangan tampak Anelka sedang bersiap untuk masuk. Asisten wasit mulai mengangkat papan nomor pergantian pemain, dan Kalou ditarik keluar untuk digantikan Anelka. Tampaknya pelatih Chelsea akan memainkan tiga orang striker langsung. Anelka masuk sambil menyentuh rumput lapangan, kemudian ia menengadahkan tangannya seperti orang yang sedang berdo’a. Hal yang memang biasa ia lakukan saat hendak memulai pertandingan ataupun ketika masuk menggantikan pemain lain. Kabayan tampak tersenyum melihat sikap yang ditunjukkan oleh Anelka barusan.
Pertandingan babak kedua pun dimulai, dan Chelsea semakin bersemangat untuk menekan pertahanan The Spurs. Memasuki menit ke 54, Anelka memberikan umpan silang kepada Lampard yang berdiri bebas di luar kotak penalti. Tanpa ragu ia langsung melepaskan tendangan ke arah gawang, namun sayangnya masih membentur tiang kanan gawang dan Bale yang menerima bola liar langsung membuangnya keluar lapangan. Spurs pun tak mau kalah dengan The Blues, pergerakan cepat Bale menerobos sisi kanan pertahanan Chelsea tak mampu dibendung oleh Paolo Ferreira dan akhirnya bisa memberikan umpan lambung ke jantung pertahanan The Blues. Beruntung David Luiz mampu menghalau bola yang akan disambar oleh Defoe yang mencoba menyongsong bola. Pertandinga menjadi semakin panas dan berujung pada kartu kuning yang dikeluarkan oleh wasit kepada Essien yang melakukan tackling terhadap Sandro, pun juga John Terry yang berusaha merebut bola dari kaki Modric. Van der Vaart pun harus menerima kartu kuning setelah melakukan terjangan saat berusaha berebut bola dengan Ashley Cole.
Tendangan Anelka pada menit ke 65 masih mampu diblok oleh Gomez, pun juga sundulan Drogba menit ke 70 yang menerima umpan akurat dari Torres masih melambung di atas mistar gawang. Van der Vaart kembali mengambil tendangan bebas pada menit ke 78, dan ia tampak sempurna mengeksekusi bola yang langsung mengarah ke tiang jauh sebelah kanan Peter Cech. Bola pun masih menyentuh tiang, namun Bale dengan cepat menyambar bola liar dengan sepakan kaki kirinya. Namun ternyata Cech dengan sigap berhasil menangkap bola, dan membuat Bale seakan tidak percaya akan kejadian yang seharusnya berbuah gol.
Waktu tinggal 5 menit lagi, dan skor masih kacamata,0-0. Malouda masuk menggantikan Ramires, pun juga Crouch dan Lennon yang masuk menggantikan Pavlyuchenko dan Sandro. Kabayan sudah menghabiskan pop corn yang sejak tadi dipegangnya untuk menikmati pertandingan kali ini. Ia pun semakin tegang melihat sulitnya gol yang tercipta pada pertandingan sekarang, pertandingan yang sangat sulit bagi Chelsea yang butuh kemenangan untuk meraih gelar juara Liga Inggris. Asisten wasit mulai mengangkat papan digital dan angka empat menjadi waktu perpanjangan waktu dalam pertandingan kali ini. Empat menit lagi waktu yang dibutuhkan Chelsea untuk memenangkan pertandingan.
Torres langsung berlari setelah menerima umpan dari Lampard, ia terus melewati dua orang pemain bertahan Spurs dan hendak melakukan sepakan ke arah gawang. Hanya saja ia memberikan umpan ke arah Anelka yang berdiri bebas tanpa kawalan di luar kotak penalti. Tanpa ampun Anelka langsung menendang bola ke arah tiang jauh sebelah kiri dan tak mampu dihalau oleh Gomez.
 “It’s Anelka shoot... and goal...!!! it’s goal...!!! amazing goal from Anelka for champions of Premier League to Chelsea!” seru komentator pertandingan.
Anelka langsung berlari dan merayakan gol bersama rekan setimnya, ia sujud syukur karena akhirnya mampu mencetak gol. Kabayan pun langsung melompat kegirangan, termasuk Irfan bachdim yang mengangkat tangan kanannya sambil bertepuk tangan. Sebuah gol yang sangat dinantikan oleh para pendukung Chelsea yang akhirnya meramainkan seisi stadion Stamford Bridge. Dan gol inipun yang mengantarkan Chelsea menjadi kampiun Liga Inggris, gol semata wayang yang menjadikan Anelka sebagai man of the match dalam pertandingan kali ini.
 “Chelsea... Chelsea... Chelsea...!” seru para pendukung setia The Blues yang tak sabar melihat John Terry segera mengangkat trofi Liga Inggris.
Trofi Liga Inggris pun akhirnya masuk ke areal lapangan Stamford Bridge, John Terry cs sudah tidak sabar untuk mengangkat trofi bergengsi Liga Inggris yang direbut dari MU yang juara pada musim sebelumnya. Stadion berubah menjadi lautan biru, penuh suka cita. Hari yang bahagia bagi Roman Abrahamovick bos Chelsea yang akhirnya menyaksikan tim yang dimilikinya meraih gelar juara Liga Inggris untuk kelima kalinya sejak ia membeli klub ini tahun 2004. John Terry yang menyandang ban kapten langsung mengangkat trofi Liga Inggris, diiringi letupan kembang api serta pernak-pernik kertas warna biru yang menghujani lapangan stadion Stamford Bridge.
Kabayan menjadi orang yang takjub menyaksikan kemegahan yang ada di depan matanya. Hal indah bisa melihat langsung klub elite Liga Inggris mengangkat trofi kejuaraan di stadion kebanggan mereka. Dan yang lebih hebat adalah saat ia menerima kaos Chelsea milik Lampard seusai sesi latihan tertutup kemarin. Kaos yang saat ini dipakainya sambil menyaksikan pertandingan kali ini.
 ‘Your last passing are great... this is for you,’ kata Lampard sambil menyerahkan kaos bernomor punggung 8 miliknya yang akan digunakan untuk bertanding melawan Tottenham Hotspur. Kata-kata yang memang tidak dimengerti oleh Kabayan, namun tidak apalah apabila mendapatkan kaos gratis dari salah seorang pemain bintang.
 “Chelsea...!” teriak Kabayan dari kursi penonton. Irfan Bachdim menepuk bahu Kabayan sambil tersenyum, ia pun akhirnya sama meneriakkan ‘Chelsea...!’, sama seperti yang dilakukan oleh Kabayan.

Drama Itu Bernama Sepakbola

Sepakbola lebih sering dilihat sebagai kegiatan memperebutkan sebuah bola oleh dua puluh orang pemain. Sorak-sorai penonton, kesigapan penjaga gawang mengamankan bola, instruksi-instruksi pelatih, seputar transfer pemain, para bintang yang berlaga, klub kaya dan miskin, dan lain sebagainya. Memang itulah yang nampak secara kasat mata oleh kita, sebagai pengamat sepakbola yang hanya duduk menonton sebuah pertandingan sepakbola. Ataupun hanya sekedar menganalisa strategi hingga ulasan pertandingan yang telah berlangsung. Dunia sepakbola bukan sekedar membicarakan hal itu semata, banyak inspirasi yang bisa kita gali dari berbagai peristiwa, apakah itu yang sedang berlangsung di lapangan hijau maupun di luar stadion.
Sepakbola adalah alat pemersatu. Memang benar adanya, karena segala kalangan bercampur-baur dalam satu stadion untuk mendukung tim kesayangan. Semuanya satu suara, satu komando, mendukung tim kesayangan mereka bertanding untuk meraih kemenangan. Sepakbola adalah mimpi. Dan memang seperti itulah kenyataannya. Banyak diantara mereka yang menjadi pemain bintang bermimpi untuk menjadi pesepakbola hebat seperti idolanya, para pemain sepakbola yang mengidolakan pesepakbola yang lainnya. Dan itulah yang terjadi sehingga mereka menjadi pemain bintang sama seperti idolanya. Sepakbola adalah perjuangan. Seperti itulah yang terjadi saat pertandingan sepakbola berlangsung. Berbagai macam cara dicoba untuk merobek jala lawan, ratusan strategi dirancang untuk membuat pertahanan tangguh yang sulit dijebol, berbagai macam taktik dicoba untuk menguasai lapangan tengah. Entah itu gagal atau berhasil, namun itulah makna perjuangan yang juga kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak akan lepas dari makna perjuangan dalam mengarungi kehidupan.
Hidup ini bisa dikatakan panggung sandiwara, sama halnya dengan kehidupan para pesepakbola. Ada mereka yang merasakan kejayaan hingga memasuki pensiun, hingga mereka yang frustasi di tengah jalan. Ada pula tim yang dulunya kuat, kini menjadi tidak ada apa-apanya dan akhirnya kembali berjuang untuk mengulang masa kejayaan. Berbagai macam kasus yang merebak diantara pihak penyelenggara, petinggi klub, monopoli pertandingan, transfer pemain dengan harga fantastis hingga gratis senantiasa kita ketahui lewat surat kabar hingga media elektronik. Dan kesemuanya itu layaknya panggung sandiwara yang dilakoni oleh orang-orang yang bergelut didalamnya. Seperti pemain drama yang sedang memainkan skenario untuk menghibur penontonnya melalui berbagai peristiwa atau adegan yang sedang berlangsung di panggung. 
Bersama dengan sosok “Kabayan”, saya mencoba mengkombinasikan kehidupan atau sisi lain dunia sepakbola yang bisa kita gali untuk dipelajari. Sosok Kabayan yang fenomenal yang terkadang membuat kita terpingkal hingga terheran karena berbagai tingkahnya, dalam buku ini saya coba untuk menuliskan cerita inspirasi yang bisa digali dari sosok ‘Pemuda Parahyangan’ bernama ‘Kabayan’. Tokoh legenda yang entah siapa ini menyimpan pesona tersendiri. Dan berbagai peristiwa yang dialami oleh Kabayan dalam buku ini semoga bisa memberikan inspirasi bagi pembaca yang budiman. Pun juga dari berbagai peristiwa dalam kehidupan kita, yang mungkin mirip dengan kisah Kabayan, semoga bisa menjadi bahan pembelajaran bersama. Kalau Kabayan saja bisa bermimpi dan mewujudkan mimpinya, kenapa kita tidak?!